Mata Air Pelukatan Pura Suranadi dan Perjalanan Danghyang Nirartha di Lombok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Pura Suranadi Lombok, terletak di Jalan Wisata Suranadi, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Keberadaan Pura Suranadi berkaitan dengan perjalanan suci Dhang Hyang Nirartha menyebarkan agama Hindu di Lombok.
Menurut cerita yang ada di sekitar masyarakat, lima pancuran air di Pura tersebut berhubungan dengan Dang Hyang Nirartha yang menyebarkan agama Hindu dengan berjalan kaki mulai dari Pulau Jawa, Pulau Bali, hingga akhirnya sampai di Pulau Lombok.
Saat sampai di Lombok, Dang Hyang Nirartha dan rombongannya beberapa kali istirahat dan setiap tempat mereka beristirahat maka Dang Hyang Nirartha akan menancapkan tongkat yang selalu ia bawa dan selanjutnya air bersih akan keluar dari bekas lubang tersebut. Setiap pancuran mempunyai sebutannya masing-masing.
Pura Suranadi Lombok ini memiliki keunikan karena di dalamnya terdapat lima pancuran suci. Di mana airnya bersumber dari Gunung Rinjani. Karena memiliki lima pancuran suci di dalamnya, Pura Suranadi juga dikenal dengan nama Pura Panca Tirta.
Pancuran ini dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit (Bahasa Sasaknya adalah Ngentas Male). Jika telah menyucikan diri menggunakan kelima air tersebut maka akan mendapatkan suatu kehidupan baru (atau disebut juga Suranadi).
Untuk pancuran pertama disebut sebagai air suci pembersih, lalu pancuran air kedua disebut sebagai air suci pengentas, ketiga disebut air suci pelukatan, kemudian pancuran yang keempat disebut air suci petirta.
Umat Hindu yang ada di sekitar Pura Suranadi mengadakan atau melaksanakan upacara setiap bulan purnama Sasih Kapat atau bisa dibilang sekitaran bulan Oktober dan November untuk memperingati jasa dari Dang Hyang Nirartha.
Kembali lagi ke bagian dalam pura, jika memasuki daerah Pura Suranadi Lombok, pengunjung akan menemukan area yang terbagi menjadi tiga.
Area pertama yaitu Utama Mandala, area ini adalah tempat paling suci karena tempatnya untuk berdoa masyarakat Hindu jadi tidak semua orang diperbolehkan untuk masuk area ini.
Kedua yaitu Madya Mandala dan area ketiga yaitu Nista Mandala. Untuk kedua area ini digunakan untuk kegiatan selain berdoa. Kedua area ini mudah dikenali karena Madya Mandala dan Nista Mandala areanya dipisahkan oleh Jalan Wisata Suranadi.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom