10 Desa di Karangasem Terancam Krisis Air Bersih
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Kesulitan air bersih masih mejadi ancaman di beberapa wilayah Kabupaten Karangasem dampak musim kemarau yang masih melanda hingga saat ini.
Salah satu wilayah yang terdampak yaitu Banjar Dinas Bukit Catu, Desa Seraya Timur, Karangasem. Sedikitnya ada 100 jiwa dari 40 KK yang mengalami kesulitan air bersih hingga mendapatkan dropping air dari BPBD Karangasem.
Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa dikonfirmasi, Senin (16/10/2023) mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan pada Minggu pagi (15/10/2023) dengan mengisi cubang umum yang ada di wilayah tersebut.
"Ya kita distribusikan air bersih sekitar 5.000 liter kemarin. Ini sesuai permohonan dari Kepala Desa Seraya Timur, karena di wilayahnya mengalami kekeringan akibat cuaca kemarau," kata Arimbawa.
Seperti diberitakan sebelumnya, dampak musim kemarau panjang di Karangasem, menyebabkan 10 desa berpotensi mengalami kekeringan ekstrem mulai dari kesulitan air bersih, lahan yang mengering hingga ancaman kebakaran lahan.
Dikatakan berpotensi terjadi kekeringan ektrem, karena 10 desa tersebut berada di atas ketinggian yang sulit untuk dijangkau ditambah tidak adanya sumber mata air dan kondisi tanah yang tandus secara geografis.
"Ya ada 10 desa yang berpotensi alami kekeringan ekstrem di Karangasem jika cuaca ekstrem misalnya mencapai 35°c ke atas, sementara saat ini baru mencapai 32.2 °c," kata Arimbawa sebelumnya.
Adapun sepuluh desa yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem selama kemarau dan tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kubu terdiri dari Desa Baturinggit bagian atas, Ban, Tulamben, Tianyar, Tianyar Barat, Kubu, Dukuh, Sukadana, serta Tianyar Tengah. Sedangkan untuk Kecamatan Karangasem ada satu yaitu wilayah Desa Seraya Timur.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs