search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
600 Kg Ikan Nila Mati di Kolam Pancing, Diduga Tercemar Racun
Senin, 29 Juli 2019, 07:06 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Ikan di kolam pancing air deras Be Fish milik I Gede Putu Arif Novisa di Banjar Subamia Bale Agung, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan mendadak mati pada Sabtu (27/7).
 
[pilihan-redaksi]
Belum jelas penyebab Ikan jenis nila tersebut mati, namun ada dugaan air kolam tercemar racun. Akibat kejadian itu sekitar 600 kilogram ikan milik korban  dan mengalami kerugian sekitar Rp 27 juta. 
 
Peristiwa pertama kali diketahui pada Sabtu (27/7) sekitar pukul 18.00 WITA. Saat itu, seorang saksi I Gede Made Dwipa Adi Parwata, 36 tahun, melihat puluhan ikan mabuk atau sempoyongan. Lalu sekitar pukul 21.00 WITA atau sekitar 3 jam kemudian ikan nila didapati mengapung dan mati. 
 
Kejadian itu pun disampaikan kepada korban I Gede Putu Arif Novisa. Setelah beberapa menit kemudian banyak ikan menyusul mati hingga mencapai 600 kilogram. Melihat hal tersebut korban dan rekanya pun membersihkan ikan yang mati dan mengganti air kolam yang diduga tercemar racun hingga kolam kering. 
 
Kemudian karena merasa dirugikan dan terjadi pencemaran lingkungan korban pun melapor ke Polsek Tabanan pada Minggu (28/7). Atas perbuatan tersebut ikan nila yang berumur 5 bulan dengan berat antara 200 - 250 gram mati dengan kerugian mencapai Rp 27 juta. 
 
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Made Budiarta mengatakan setelah mendapat laporan dari warga pada Minggu siang polisi Polsek Kota langsung ke lokasi kejadian. 
 
[pilihan-redaksi2]
Di lokasi kejadian polisi telah mengambil sampel berupa tanah didasar kolam, tanah didasar aliran sungai induk dan pintu masuk ke kolam serta tanah pada aliaran pembuangan air kolam. "Sampel tersebut sudah kami kirim ke Labfor cabang Denpasar untuk dilakukan penelitian," ujarnya. 
 
Hanya saja dilihat dari ikan yang mati karena sempoyongan diperkirakan ikan tersebut keracunan. Bahkan saat dilokasi juga tercium bau menyengat dari dalam kolam. 
 
"Hanya saja kami belum bisa memastikan, apakah air yang mengalir ke kolam tercemar atau bagaimana, ini belum diketahui. Sehingga saat ini kami masih lidik dan menunggu hasil laboratorium," tandas Iptu Budiarta. (bbn/tab/rob)

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami