AS-Inggris Kembali Gempur Yaman, Incar Gudang Bawah Tanah Houthi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan baru ke sejumlah target-target Houthi di Yaman pada Senin (22/1).
Ini menjadi serangan kedelapan yang dilakukan militer AS terhadap infrastruktur Houthi dalam kurun waktu 10 hari terakhir.
Berdasarkan pernyataan resmi AS dan Inggris, pasukan militer kedua negara menyerang delapan situs Houthi, di antaranya situs penyimpanan bawah tanah serta situs-situs yang terkait dengan rudal dan pengawasan udara Houthi.
Skala serangan kali ini lebih kecil dibandingkan serangan pada 11 Januari lalu yang menghantam lebih dari 30 target Houthi.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya mengerahkan pesawat tempur dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower sebagai bagian dari serangan tersebut.
Serangan AS dan Inggris kali ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden bicara dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sehari sebelumnya mengenai berbagai topik termasuk keamanan di Laut Merah.
"Tujuan kami yaitu tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah. Tapi mari kami tegaskan lagi peringatan kami kepada para pemimpin Houthi bahwa kami tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling penting di dunia dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut," demikian pernyataan kedua negara tersebut.
Dalam beberapa waktu belakangan, AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap Houthi lantaran kelompok milisi di Yaman itu terus menyerang maupun membajak kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.
Aksi Houthi itu mengganggu jalur pelayaran global dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya inflasi global.
Houthi sendiri mengaku pihaknya menyerang kapal-kapal yang dinilai terkait dengan Israel dan sekutu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
AS dan Inggris pun bekerja sama untuk menyetop tindakan Houthi dengan menyerang balik milisi tersebut.
Sejumlah negara pun mendukung serangan AS-Inggris, antara lain Australia, Kanada, Belanda, dan Bahrain.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net