search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Langgar Perjanjian Nuklir, Iran Gabung Rusia-China
Rabu, 20 Juli 2022, 10:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/AS Langgar Perjanjian Nuklir, Iran Gabung Rusia-China

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Iran memutuskan untuk bergabung dengan aliansi politik, ekonomi, dan militer wilayah Asia Tengah, Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Hal ini diungkapkan langsung Duta Besar Iran untuk Rusia Kazem Jalali.

Jalali menyebutkan saat ini Teheran sedang menyiapkan beberapa dokumen untuk bergabung bersama pakta yang beranggotakan China, Rusia, dan beberapa negara-negara Asia Tengah itu. Ia menyebut Iran akan mengikuti semua proses keanggotaan dalam aliansi itu.

"Proses untuk mendapatkan keanggotaan penuh di Shanghai Cooperation Organization terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilaksanakan oleh negara kandidat dalam kerangka waktu yang telah ditentukan," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, TASS, Selasa, (19/7/2022).

"Sesuai jadwal, Iran sedang mempersiapkan dokumen, melewati tahapan ini dan memberi tahu Organisasi Kerjasama Shanghai secara teratur," tambah diplomat itu.

Iran sendiri sebelumnya telah mendekatkan dirinya dengan China dan Rusia melalui aplikasi untuk menjadi anggota kelompok ekonomi berkembang yang dikenal sebagai BRICS.

 

Negeri Mullah itu mengatakan BRICS akan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi pihaknya.

Sementara itu, bergabungnya Iran dalam SCO sendiri dilakukan tatkala pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) mandek. Negeri Persia itu menyebut Washington telah melakukan pelanggaran perjanjian nuklir JCPOA 2015 yang ditarik kembali pada era Presiden Donald Trump.

Dengan tidak ditaatinya peraturan itu, Teheran mengaku telah siap membuat bom nuklir. Penasihat Mullah Iran Imam Khamenei, Kamal Kharrazi, menyebutkan bahwa Teheran mampu membuat bom nuklir. Ia menyatakan Iran telah mampu melakukan pengayaan uranium hingga 90%.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan Israel terus berupaya menekan program nuklir Iran. Dalam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel, ia telah menandatangani perjanjian bersama Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami