search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS: Stok Senjata NATO Menipis Gegara Perang Rusia-Ukraina
Rabu, 14 Desember 2022, 14:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/AS: Stok Senjata NATO Menipis Gegara Perang Rusia-Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Stok persenjataan aliansi militer NATO mengalami penyusutan yang sangat signifikan karena perang Rusia-Ukraina. Hal ini disampaikan perwakilan tetap AS untuk NATO, Duta Besar Julianne Smith.

Dalam sebuah pemaparan pada Selasa (13/12/2022), ia mengatakan ada upaya yang dilakukan di antara banyak entitas dan organisasi untuk meningkatkan persediaan. Pasalnya, banyak stok dikerahkan untuk tentara Ukraina yang masih berperang melawan Rusia.

"Ini adalah tantangan yang sangat serius, baik bagi sekutu NATO yang memberikan komitmen serius, bantuan militer yang signifikan/bantuan yang mematikan kepada pasukan militer Ukraina, tetapi ini merupakan tantangan yang signifikan bagi pasukan militer Ukraina sendiri yang menghadapi kekurangan dan penurunan stok," kata Smith, dikutip Newsweek.

Smith menjelaskan AS akan mengaktifkan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) demi mengoordinasikan bantuan senjata dari 50 negara, yang beberapa di antaranya bukanlah anggota NATO.

"Mereka bertemu setiap bulan dan membawa industri senjata mencoba menentukan bagaimana mereka dapat mengirimkan sinyal yang tepat ke industri untuk memberi mereka jaminan yang mereka butuhkan untuk membuka kembali jalur produksi," tambahnya.

Selama pertemuan UDCG ketiga pada Juni di Brussel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menggembar-gemborkan alokasi kongres sebesar US$ 40 miliar untuk bantuan keamanan ke Ukraina.

 

Pada November, Austin dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, bertemu secara virtual dengan 50 negara dan organisasi sebagai bagian dari pertemuan ketujuh UDCG.

Pertemuan tersebut mencakup pengumuman senjata tambahan, paket bantuan US$ 287 juta oleh Swedia, baterai rudal Hawk dan rudal dari Spanyol, dan bantuan US$ 500 juta dari Kanada.

Kami akan mempertahankan momentum kami sepanjang musim dingin sehingga Ukraina dapat terus mengonsolidasikan keuntungan dan mengambil inisiatif di medan perang, kata Austin. "Pasukan Ukraina bertempur dengan keuletan dan tekad yang lebih besar."

Pada bulan yang sama, seorang pejabat NATO yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Forum Kebijakan Luar Negeri bahwa 'semua orang sekarang cukup khawatir' tentang persediaan senjata yang semakin menipis.

"NATO tidak benar-benar berencana untuk berperang seperti ini, dan yang saya maksud adalah perang dengan penggunaan sistem artileri yang sangat intensif dan banyak peluru tank dan senjata," kata Frederick Kagan, seorang rekan senior di American Enterprise Institute.

"Kami tidak pernah siap untuk perang semacam ini sejak awal."(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami