search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan WNA, Ini Identitas Pendaki Meninggal di Gunung Agung
Rabu, 13 Maret 2024, 15:04 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bukan WNA, Ini Identitas Pendaki Meninggal di Gunung Agung.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan posisi seorang pendaki yang dikabarkan meninggal dunia di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali pada Rabu, (13/3/2024).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, identitas jenazah pendaki yang sempat diduga adalah seorang WNA tersebut terungkap bernama Alexander Bimo Haryotedjo (60) asal Desa Bongsari, Semarang Barat.

Posisi pendaki nahas tersebut ditemukan pada ketinggian sekitar 2.800 MDPL dalam kondisi meninggal dunia. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian pendaki tersebut, namun ada dugaan pendaki tersebut terserah hipotermia. 

Sementara itu, saat ini Tim SAR sudah mulai turun mengevakuasi jenazah korban. Dalam proses evakuasi ini juga ada penambahan personel dari Kantor Basarnas Bali, Jimbaran menuju Pos Pengubengan. 

Sebelumnya, sebanyak 10 personel Pos SAR Karangasem terlibat dalam operasi SAR tersebut. Adapun unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya, Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya melalui rilisnya mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat info awal melalui group potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah. Selanjutnya, mereka berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 WITA.

"Tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya korban memulai pendakian di Gunung Agung, karena sebenarnya sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat. Larangan tersebut berkenaan adanya upacara keagamanan "Ida Batara Turun Kabeh," kata Sidakarya dalam rilis tersebut.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami