search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Pesan Ogoh-ogoh Kreatif Sekaa Teruna Banjar di Mengwi
Rabu, 2 Maret 2022, 20:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ini Pesan Ogoh-ogoh Kreatif Sekaa Teruna Banjar di Mengwi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sekaa Teruna Cura Dharma, Banjar Serangan, Desa Mengwi mencetuskan ide ogoh-ogoh yang kreatif dalam menyambut hari suci Nyepi Caka 1944, yang akan diarak pada hari pengerupukan sore ini (2/3)

I Nyoman Primahita Gunadharma selaku pencetus ide sekaligus arsitek dari ogoh-ogoh ini menjelaskan ide ogoh-ogoh yang cukup banyak menyita perhatian warga. 

"Konsep berawal dari kerinduan Sekaa Teruna dalam hal kreativitas pembuatan ogoh-ogoh, karena adanya pandemi covid 19 yang tak kunjung berakhir. Juga aturan yang sempat tidak jelas tentang perayaan hari pengrupukan, khususnya dengan tradisi ogoh-ogoh yang sudah menjadi rutinitas tahunan sebelum hari raya Nyepi di Bali," ujarnya. 

"Namun pada akhirnya diperbolehkan dalam pengarakan ogoh-ogph tahun ini, maka  tercetuslah ide untuk membuat ogoh-ogoh yang menggambarkan kerinduan sekaa teruna tersebut akan tradisi yang selalu dinantikan ini," jelasnya.

Ogoh-ogoh yang kalau diperhatikan sekilas berbentuk celuluk yang seolah-olah keluar dari sebuah kardus, yang menggambarkan ogoh-ogoh yang sempat tidak diperbolehkan pelaksanaanya tahun lalu karena tingkat penyebaran covid-19 yang masih tinggi saat itu, keluar dari kotaknya yang diibaratkan rumahnya. 

Uniknya juga di bagian "kardus" tersebut terdapat tulisan yang merupakan pesan-pesan moral untuk disampaikan ke seluruh masyarakat, seperti "2022 Caka 1944, Be Dadi Pesu Ne" , "Bali Without Culture is Nothing".

Menariknya menurut Pak Man Pontil, panggilan akrab sang kreator, di bagian paling bawah juga ada pesan yang cukup menggelitik berupa tulisan mural dari seluruh sekaa teruna yang ada di Desa Mengwi. 

"Kami juga mengajak seluruh sekaa teruna di desa Mengwi menyuarakan keresahannya akan pandemi covid 19 ini yang membuat tatanan kehidupan masyarakat Bali, baik berupa tradisi, adat dan budaya terganggu dengan adanya pandemi ini, dan tentunya kami berharap dan berdoa agar keadaan ini cepat berlalu, sehingga kita bisa melaksanakan tradisi, adat dan budaya dengan baik kembali," tambahnya penuh harap.

Sementara Kelian Sekaa Teruna Cura Dharma menyampaikan pesan singkat kepada seluruh sekaa teruna di Bali. "Untuk yowana seluruh Bali, agar tetap mengajegkan seni dan budaya Bali khususnya kreatifitas pembuatan ogoh ogoh  di hari pengerupukan" ujarnya singkat.

Pengarakan ogoh-ogoh pada hari pengerupukan di wilayah Desa Mengwi akan dilaksanakan hanya di wilayah banjar masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami