search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Intelijen Israel Akui 'Kecolongan' Digempur Habis Hamas di Darat-Udara
Senin, 9 Oktober 2023, 10:17 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Intelijen Israel Akui 'Kecolongan' Digempur Habis Hamas di Darat-Udara

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel dikejutkan dengan gempuran laut, udara, dan darat dari pasukan militan Palestina, Hamas, sejak Sabtu (7/10). Serangan ini menyebabkan ratusan orang di Israel tewas, bahkan lebih dari 100 lainnya disandera Hamas dan dibawa ke Gaza.

Mantan kepala Badan Intelijen Israel Mossad, Efrain Halevy, mengaku negaranya "kecolongan" dengan serangan Hamas.

"Kami tidak mendapat peringatan apa pun, dan sungguh mengejutkan bahwa perang pecah hari ini," kata Halevy, dikutip CNN.

Halevy mengakui jumlah roket yang ditembakkan oleh militan Palestina berada pada skala yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Bahkan dia menyebut ini adalah kali pertama pasukan dari Gaza mampu menembus jauh ke dalam wilayah Israel, dan menguasai desa-desa di sana. Sebab sangat jarang militan Palestina bisa masuk ke Israel dari Gaza, yang ditutup dan diawasi ketat oleh militer.

Gaza adalah salah satu tempat terpadat di dunia. Wilayah pesisir terpencil dengan wilayah seluas 140 mil persegi ini, ditempati nyaris dua juta orang dalam kondisi berdesakan.

Wilayah Gaza diperintah oleh Hamas, dan sebagian besar terputus dari dunia luar akibat blokade Israel terhadap wilayah darat, udara dan laut Gaza sejak tahun 2007.

Di perbatasan selatan Gaza, Rafah, Mesir mengontrol wilayah ini. Israel juga menerapkan pembatasan ketat atas kebebasan bergerak warga sipil, dan mengendalikan impor barang kebutuhan pokok ke wilayah itu.

Fakta ini membuat "kesuksesan" serangan Hamas ke Israel terbilang cukup mengejutkan.

Wakil pejabat intelijen nasional Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Jonathan Panikoff, menyebut serangan ini sebagai kegagalan intelijen.

"Ini adalah kegagalan intelijen, tidak mungkin terjadi sebaliknya. Ini adalah kegagalan keamanan, merusak hal yang selama ini dianggap sebagai pendekatan berlapis yang agresif," ujar Panikoff kepada Reuters.

Bagi warga Israel, ratusan mayat yang tergeletak di jalan-jalan akibat serangan Hamas adalah sebuah kejutan besar.

Di hari serangan Hamas, lebih dari 250 warga Israel tewas dan 1.500 orang terluka. Militer Israel bahkan disebut mengalami kerugian besar, bahkan puluhan anggotanya pun kini menjadi sandera Hamas di Gaza.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami