search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
iPhone 8 Akan Gunakan Sensor Pemindai Wajah?
Selasa, 21 Februari 2017, 06:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, San Francisco. Muncul kabar terbaru jika Apple sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan fitur sensor sidik jari mereka, Touch ID, pada iPhone 8 dan bakal menggantinya dengan sensor pemindai wajah pengguna. Benarkah?
 
[pilihan-redaksi]
Sebelumnya beredar kabar bahwa Apple akan menawarkan iPhone 8 dengan harga mulai US$1.000 atau sekitar Rp13,3 juta. Harga tersebut notabene lebih mahal ketimbang banderol resmi iPhone 7 Plus varian 256GB.
 
Namun, harga fantastis tersebut bukannya tanpa alasan, mengingat Apple berambisi menggunakan layar OLED yang menutup seluruh permukaan panel depan, sebuah fitur baru bernama 'function area', lapisan kaca ala iPhone 4S yang dominan, fitur wireless charging, serta yang paling menarik adalah fitur 3D facial recognition alias sensor pemindai wajah pengguna sebagai pengganti Touch ID.
 
Mengutip Pocketnow, penggunaan layar OLED sendiri sudah melambungkan biaya komponen di iPhone 8 hingga hampir dua lipat. Jika Apple sebelumnya 'hanya' membutuhkan ongkos sebesar US$40 per unit panel LCD di iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, maka penggunaan layar OLED di iPhone 8 bakal menggelembungkan ongkosnya menjadi US$71 per unit.
 
Salah seorang analis senior dari JP Morgan memperkirakan jika tambahan fitur 3D facial recognition untuk kemampuan memindai wajah pengguna bakal membutuhkan biaya sekitar US$10 hingga US$15 per unit, dan jumlah tersebut jauh lebih besar ketimbang modul Touch ID yang dipakai selama ini.
 
[pilihan-redaksi2]
Meski demikian, ada analisa lain yang memperkirakan bahwa Apple kemungkinan masih akan menggunakan Touch ID plus teknologi pemindaian wajah untuk meningkatkan pengamanan otentifikasi biometrik tiap kali pengguna melakukan transaksi keuangan.
 
Hal tersebut dibutuhkan mengingat saat ini teknologi yang memungkinkan penggunaan teknologi augmented reality seperti yang dikehendaki Apple masih belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami