Istri Simpan dan Tidur dengan Jasad Suami Selama Empat Hari
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Nurjanah (54 tahun) perempuan penyandang disabilitas membuat geger warga di lingkungan Rasabou Kelurahan Potu Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Pasalnya, Nurjanah didapati warga menyimpan jasad suaminya di rumah, serta tidur bersama almarhum yang meninggal karena sakit selama empat hari. Yang memilukan, Ibrahim (55 tahun) suami Nurjanah meninggal tidak hanya karena sakit, namun diduga juga karena kelaparan. Tidak ada tetangga yang tahu.
Peristiwa ini terkuak, setelah tetangga mencium bau yang menyengat dari rumah pasangan disabilitas ini. Nurjanah menyembunyikan kematian sang suami dari tetangga dan keluarganya.
Kapolsek Dompu, Ipda Arif Syarifudin mengatakan awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya mayat di rumah Nurjanah, Kamis (3/11) sekitar pukul 09.30 WITA.
Kemudian personel Polsek Dompu, yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Dompu bersama tim Inafis dan Bhabinkamtibmas setempat, turun untuk memeriksa kondisi jasad.
Kapolsek Dompu menyebutkan, dari keterangan Nurjanah, suaminya meninggal disebabkan karena sakit yang dideritanya.
"Jenazah tersebut diduga sudah meninggal dunia sejak empat hari lalu karena sakit. Namun istrinya tidak memberitahukan pada tetangga," kata Kapolsek.
Awalnya lanjut Kapolsek, salah seorang warga setempat bernama inisial SA, mencium bau tak sedap. Kemudian mencari sumber bau, yang ternyata bersumber dari rumah korban. Lantas ia memanggil korban yang dikiranya berada di dalam rumahnya.
"Warga tersebut memanggil sambil mengetuk pintu rumah korban, yang akhirnya pintu rumah dibukakan oleh istrinya," lanjut Kapolsek.
Kepada SA sambung Kapolsek, Nurjanah mengaku jika suaminya meninggal sejak 4 hari lalu karena sakit, namun tidak memberitahukan hal itu kepada tetangga lantaran takut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan hingga komunikasi dengan keluarga, serta warga, korban langsung dikebumikan di Kuburan Rade Sala Lingkungan setempat. Nurjanah dan suaminya Ibrahim merupakan pasangan disabilitas dan hanya hidup berdua di rumahnya. Nurjanah menderita lumpuh dan bisu, begitu pula dengan sang suami.
"Suaminya bisu. Istrinya bisu dan lumpuh," kata Kepala Lingkungan Rasabou Kelurahan Potu, Kabupaten Dompu, Jumat (4/11), dikutip Tribun Lombok.
Arahman menyampaikan, dalam keseharian Ibrahim berprofesi sebagai tukang parkir bersama kelompok tunawicara lain di Pasar Raya Dompu. Namun, pekerjaan itu hanya sebentar dijalani hingga tidak pernah terlihat lagi keluar dari rumahnya.
Setelah jatuh sakit kata Arahman, pintu rumah pasangan ini selalu tertutup. Warga bahkan menduga, keduanya telah menetap di rumah keluarga di Lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai I Dompu.
"Warga baru tahu mereka ada di situ karena ada aroma bau tidak sedap itu," ujarnya.
Diduga, Ibrahim meninggal tidak hanya karena sakit tapi juga karena kelaparan. Sebab selama beberapa hari terakhir, keduanya tidak pernah terlihat membuka pintu rumahnya.
"Masalahnya mereka kunci rumah terus. Namanya bisu tidak bisa ngomong, yang perempuan juga sudah ndak bisa jalan. Bayangkan saja sekian lama suaminya meninggal dia kuat tahan bau itu," jelasnya.
Setelah mengurus proses pemakaman almarhum di pemakaman umum Rade Sala, lanjut Arahman, pemerintah kelurahan kini mengupayakan agar Nurjanah tinggal bersama keluarganya di Kelurahan Dorongao. Pasalnya, dengan kondisi Nurjanah yang lumpuh dan bisu, sulit baginya untuk tinggal seorang diri.
"Kita minta untuk dibawa ke rumah keluarganya, kalau tidak ada inisiatif nanti kelurahan yang akan bawa, kalau tetap tinggal seperti bisa bernasip sama nanti seperti suaminya," kata Arahman.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Dompu, Iptu Adhar menjelaskan, setelah melakukan olah TKP serta meminta keterangan dari para pihak dilokasi kejadian, tidak ada indikasi pidana dalam peristiwa ini.
Pasangan ini sama-sama memiliki gangguan mental dan meninggal akibat sakit yang diderita.
"Setelah didalami istrinya ini ada gangguan jiwa, mereka hanya tinggal berdua, indikasi pidana tidak ada," pungkas Iptu Adhar.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom