search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jejak Perang Puputan Pasukan Gusti Ngurah Rai Melawan Penjajah
Senin, 17 Agustus 2015, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia terjadi di Bali tahun 1946 dibawah pimpinan Gusti Ngurah Rai. Dalam perang yang dikenal dengan perang Puputan Margarana, Gusti Ngurah Rai dan seribu lebih pasukannya gugur di medan tempur melawan penjajah Belanda. Untuk mengenang jasa Gusti Ngurah Rai dan pasukannya yang gugur pemerintah Propinsi Bali membuat sebuah monumen di daerah Tabanan Bali.
 
Untuk mengenang jasa I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya yang tewas dalam peperangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia saat melawan Belanda pada tahun 1946, pemerintah provinsi Bali membuat sebuah monumen nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, di Kabupaten Tabanan, Bali.
 
Monumen ini beridiri di atas tanah seluas 9 hektar sejak bulan November 1954. Sebuah nisan dari Kolonel I Gusti Ngurah Rai nampak berada paling depan dengan membelakangi ribuan nisan pahlawan lainnya yang diketahui sebagai anggota pasukan Ngurah Rai yang dikenal dengan sebutan Ciung Wanara.
 
Total terdapat sebanyak 1.372 batu nisan dari para pahlawan yang gugur dalam Perang Puputan atau perang sampai titik darah penghabisan, yang terjadi pada 20 November 1946.
 
 
Ribuan nisan ini berisikan nama-nama pahlawan yang gugur dalam  perang Puputan Margarana. Dalam perang  Puputan Margarana yang terjadi pada 20 November 1946, Kolonel I Gusti Ngurah Rai  dan ribuan pasukannya tewas saat bertempur melawan Belanda dengan senjata yang lebih lengkap dan jumlah pasukan yang lebih banyak.
 
"Di tempat I Gusti Ngurah Rai ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pemerintah membuat simbol dengan membuatkan monumen setinggi tujuh belas meter, dengan anak gapura sebanyak delapan, dan anak tangga berbentuk angka 45. Simbol dalam monumen yang dibuat sesuai momentum kemerdekaan Indonesia yakni 17-08-1945,"jelas I Gede Putu Ardiasa, pengelola Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana. 
  
Selain batu nisan dan monumen, untuk mengenang jasa para pahlawan yang ikut berperang melawan penjajah guna memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia, di  monumen nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana juga terdapat tempat penyimpanan senjata dan alat alat perang lainnya milik I Gusti Ngurah Rai dan pasukan berani matinya, Ciung Wanara.[bbn/nap]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami