search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Tewas Banjir Pakistan Bertambah Jadi 1.136 Orang
Selasa, 30 Agustus 2022, 08:33 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korban Tewas Banjir Pakistan Bertambah Jadi 1.136 Orang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Pakistan tembus 1.136 orang sejak Juni lalu. Angka korban meninggal juga diperkirakan akan terus bertambah lantaran semakin banyak desa yang terendam banjir tak lagi bisa terjangkau karena jalan utama rusak parah.

Otoritas negara itu juga mencatat puluhan juta orang terdampak, seperti dikutip dari AFP. Jumlah rumah dan lahan pertanian yang tersapu banjir belum terhitung secara resmi saking banyaknya.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengatakan sekitar sepertiga wilayah negara itu terendam banjir bandang luapan dari Sungai Indus.

Musim hujan munson di Pakistan biasanya berguna untuk mengairi irigasi dan kembali memenuhi danau-danau. Namun, musim hujan yang semakin tinggi intensitasnya juga dapat membawa bencana banjir beberapa tahun belakangan ini di Pakistan.

Para warga korban banjir yang selamat telah mengungsi di kamp-kamp pengungsian di beberapa titik yang disediakan otoritas negara itu. Rasa putus asa dan takut juga mulai mereka rasakan.

"Amat menyedihkan tinggal di sini. Harga diri kami dipertaruhkan," tutur salah satu warga yang mengungsi, Fazal e Malik, kepada AFP.

Fazal dan 2.500 warga lainnya terpaksa mengungsi dan tinggal di halaman sekolah di Kota Nowshera, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.

"Badan saya sudah bau tapi tidak ada tempat untuk mandi. Tidak ada kipas angin," kata Fazal.

Seorang petani juga meratapi kehancuran lahan pertaniannya di dekat Kota Sukkur, Provinsi Sindh, sepanjang Sungai Indus.

"Panen saya yang membentang lebih dari 5.000 hektare di mana beras berkualitas terbaik disemai yang tadinya untuk makan saya dan kalian," kata salah satu petani terdampak, Khalil Ahmed.

"Semuanya kini telah habis (karena tersapu banjir)," ia melanjutkan pernyataannya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami