Longsor Di Mengening, Jalur Kubutambahan Kintamani Lumpuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Guyuran hujan dengan intensitas tinggi, Senin (2/1) sekitar pukul 18.30 wita menyebabkan terjadinya longsor pada lintasan Jalan Kubutambahan Kintamani, tepatnya di Dusun Sangker, Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan yang menutup akses jalan Buleleng dengan Bangli.
Akibat longsoran material di lokasi musibah itu mengakibatkan seluruh ruas jalan raya tertutup hingga berujung dengan macetnya arus jalan yang berada tidak jauh dari perbatasan Buleleng dengan Bangli, namun upaya membuka akses jalan dilakukan warga hingga bisa dilalui kendaraan roda dua sementara untuk kendaraan besar masih memerlukan proses pembersiham material.
Camat Kubutambahan Drs Made Suyasa M.Si bersama Perbekel Desa Mengening Ketut Angga Wirajuda SH langsung turun ke lokasi longsor untuk memastikan proses penanganan yang dilakukan dengan cepat agar akses jalan tidak mengalami kelumpuhan.
“Longsoran material tanah maupun ranting pohon sempat menutupi jalan raya sehingga membuat arus lalulintas macet, beruntung pada saat kejadian tidak ada warga masyarakat maupun kendaraan yang melintas di lokasi kejadian sehingga untuk korban jiwa nihil,” ungkap Camat Kubutambahan Suyasa.
Perbekel Mengening Angga Wirajuda mengatakan, tanah longsor tersebut terjadi berawal dari hujan deras di wilayah Desa Mengening sejak sore dengan volume hujan deras, mengingat wilayah Desa Mengening yang merupakan daerah perbukitan dengan banyaknya pepohonan dan konstur tanah yang labil dan berbatu.
“Ya, disinyalir akibat hujan yang turun cukup lama mengakibatkan kondisi tanah yang labil tidak kuat menahan resapan air hujan sehingga kejadian tanah longsor,” sebutnya.
Perbekel Desa Mengening juga menyampaikan selalu himbauan kepada sejumlah warga yang tinggal di lereng perbukitan untuk selalu waspada di musim penghujan, “Kami terus lakukan monitoring dan menghimbau warga terutama jika curah hujan tinggi dan berlangsung lebih dari 4 jam lamanya, kami menghimbau kepada warga yang tinggal di lereng perbukitan untuk mengungsi sementara waktu ke rumah sanak keluarga sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” ujar Angga Wirajuda.
Upaya penanganan secara terpadu dilakukan untuk membuka akses jalan sehingga material longsoran tanah dan ranting pohon sudah dibersihkan sehingga jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan.
“Tadi oleh petugas sempat dilakukan sistim buka tutup jalan karena cuma kendaraan roda dua yang bisa melintas sedangkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas,” papar Perbekel Mengening.
Reporter: bbn/bul