search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Luhut Was-Was: Suka Tak Suka, RI Bakal Dihantam Badai Besar
Kamis, 29 September 2022, 14:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Luhut Was-Was: Suka Tak Suka, RI Bakal Dihantam Badai Besar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini Indonesia akan terkena 'getah' dari krisis global, sehingga mantan menteri perindustrian tersebut meminta semua pihak kompak.

Resesi global yang kali ini disebut Luhut sebagai 'perfect storm' atau badai yang sempurna dipengaruhi oleh laju inflasi tinggi yang diikuti kenaikan suku bunga secara besar-besaran di banyak negara, termasuk AS.

"Sekali lagi saya imbau tetap rapatkan barisan kita untuk hadapi perfect storm yang sekarang ini sudah mulai terlihat ekonomi dunia terguncang dimana AS akan menaikkan terus suku bunga," kata Luhut saat peluncuran Command Center Pemantauan dan Pengawasan Terintegrasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dikutip Kamis (29/9/2022).

Luhut memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 4,75 persen. "Itu suka atau tidak suka pasti akan kena ke kita," tegasnya.

Ekonomi Indonesia sendiri, menurutnya, merupakan salah satu yang terbaik. Masalah inflasi pangan sudah mulai terkendali. Akan tetapi, dia melihat inflasi inti atau core inflation sudah naik.

"Inflasi sampai akhir bulan depan ini atau bulan ini mungkin sudah mendekati 5 persen sekian," kata Luhut.

Dia menilai masalah inflasi telah menjadi masalah dunia. Oleh karena itu, dia mengimbau ketahanan rumah tangga dan ketahanan desa harus diperkuat.

Luhut mencontohkan masalah pasokan cabai, bawang dan telur harus bisa diselesaikan di level desa. "Kalau ini bisa diselesaikan haqqul yakin kita gak akan banyak masalah seperti negara lain," tegasnya.

Dia pun bersyukur tidak ada antrean masyarakat untuk mendapatkan makanan.

"Kita sampai hari ini gak ada yang antre makan. Kalau kita lihat di London sekarang itu banyak market-market yang kosong, jadi kenapa? Mereka gak mau impor dari China. terus selama ini produksi dari China, mereka belum siap," ungkap Luhut.

"Jadi global issue harus kita waspadai dan kita bersyukur dan belum melihat tanda tanda ini," pungkasnya.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami