NATO Desak Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perpanjangan gencatan senjata di Gaza bakal memiliki arti penting bagi kemanusiaan.
Sesuai kesepakatan Israel dan Hamas, gencatan senjata di Gaza baru berlangsung sejak Jumat (24/11) dan hanya berdurasi empat hari hingga Senin (27/11).
Banyak pihak berharap gencatan senjata di Gaza bisa diperpanjang termasuk NATO. Kepada wartawan di Brussels, Stoltenberg mengatakan gencatan senjata yang lebih panjang bakal memungkinkan masyarakat Gaza mendapat bantuan yang sangat dibutuhkan.
Selain itu Stoltenberg juga menilai perpanjangan gencatan senjata akan membuat lebih banyak sandera dibebaskan.
Dilansir dari Aljazeera Stoltenberg mengingatkan agar Iran harus mengendalikan proksinya, yang kemungkinan merujuk pada kelompok Hizbullah Lebanon, demi perpanjangan gencatan senjata.
Sebelumnya berbagai pihak juga mengutarakan antusiasme perpanjangan gencatan senjata.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sempat menyatakan akan memberikan tambahan satu hari gencatan senjata jika Hamas mau membebaskan 10 sandera tambahan. Begitu pula dengan kabinet perang Israel yang memberi isyarat dukungan.
Hamas juga mengeluarkan rilis yang menyinggung perpanjangan gencatan senjata pada Minggu (26/11). Hamas disebut ingin memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.
Komunitas internasional juga menyambut baik keinginan perpanjangan gencatan senjata. Qatar selaku mediator perjanjian gencatan senjata, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, juga Uni Eropa berharap ada beberapa hari lagi gencatan senjata.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net