search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NATO Mulai 'Main' di Asia, 'Seret' ke Perang Rusia-Ukraina
Rabu, 1 Februari 2023, 17:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/NATO Mulai 'Main' di Asia, 'Seret' ke Perang Rusia-Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Aliansi NATO kini "bermain-main" di Asia. Sejak awal pekan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berada di kawasan ini. Senin, ia mendarat di Korea Selatan (Korsel). Berbicara di Chey Institute for Advanced Studies di Seoul, ia mendesak Seoul untuk meningkatkan dukungan militer ke Ukraina.

Ia mengutip negara-negara lain yang telah mengubah kebijakan tidak memberikan senjata ke negara-negara yang berkonflik setelah serangan Rusia ke Ukraina. Di antaranya Jerman, Swedia dan Norwegia.

Ia mendesak Korsel untuk berbuat lebih banyak seraya menyebut ada "kebutuhan mendesak" untuk amunisi. Meski Korsel telah menandatangani kesepakatan besar untuk menyediakan ratusan tank, pesawat, dan senjata lainnya kepada anggota NATO, Polandia, sejak perang dimulai, tetapi Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menegaskan undang-undang negaranya melarang penyediaan senjata ke negara-negara yang berkonflik.

"Saya mendesak untuk melanjutkan dan meningkatkan isu khusus dukungan militer," kata Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/2/2023).

"Pada akhirnya, ini adalah keputusan yang harus Anda buat, tetapi saya akan mengatakan bahwa beberapa sekutu NATO yang memiliki kebijakan untuk tidak pernah mengekspor senjata ke negara-negara dalam konflik telah mengubah kebijakan itu sekarang," lanjutnya.

Selasa, ia pun berada di Tokyo Jepang. Ia mengajak Jepang "bersatu" dan tegas menghadapi ancaman keamanan yang ditimbulkan, bukan hanya Rusia, tapi juga Cina dan Korea Utara (Korut).

Ia memperingatkan bahwa Beijing terus mengawasi perkembangan di Ukraina. Pemerintah Xi Jinping, tegasnya, juga "mempelajari pelajaran yang dapat memengaruhi keputusannya di masa depan".

"Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok. Jadi kita harus tetap bersatu dan teguh, berdiri bersama untuk kebebasan dan demokrasi," ujarnya berbicara ke Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

"Kami menyoroti dengan keprihatinan meningkatnya kerja sama militer Rusia dengan Cina, termasuk melalui operasi bersama dan latihan di sekitar Jepang," tambahnya.

Kishida sendiri mengatakan Jepang akan mendirikan kantor perwakilan independen untuk berurusan dengan NATO, sebagai bagian dari upaya untuk memperdalam hubungan. Negara juga, tambah Kishida, akan mempertimbangkan partisipasi reguler dalam pertemuan tingkat tinggi yang diadakan oleh aliansi tersebut.

Kedekatan dengan NATO Dibutuhkan?

Profesor hubungan internasional yang berspesialisasi dalam keamanan Asia di King's College London, Ramon Pascheco menilai pembangunan hubungan yang lebih dekat memang menjadi "strategi militer yang dibutuhkan". Bukan hanya bagi NATO tapi Korsel dan Jepang.

"Baik Jepang dan Korsel telah menyatakan bahwa keamanan di Eropa terkait dengan Asia, di tengah hubungan dekat Rusia dengan Cina dan Korut," katanya mengutip DW.

"Mereka ingin meningkatkan kemitraan mereka dengan aliansi militer terbesar di dunia untuk mengatasi ancaman keamanan ini dan juga fokus membangun kemitraan mereka dalam keamanan maritim dan keamanan siber di kawasan Asia-Pasifik," tambahnya.

"NATO juga selalu ingin terlibat lebih jauh dengan mitranya di Asia dan menggunakan mereka menggunakan keahlian mereka dalam teknologi siber dan intelijen militer seperti apa yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan dari Cina atau Korut."

Perang Dingin Baru

Sementara itu, kedatangan Stoltenberg dianggap sebagai "awal dari konfrontasi dan perang" karena membawa awan gelap "Perang Dingin baru" ke kawasan Asia-Pasifik. Ini diutarakan Cina dan Korut.

"Lima ekspansi NATO ke arah timur setelah Perang Dingin tidak hanya gagal membuat Eropa lebih aman, tetapi juga menabur benih konflik," kata Utusan Cina untuk PBB, Zhang Jun.

"Kami dengan tegas menentang elemen-elemen tertentu yang menuntut keterlibatan NATO di Asia-Pasifik, atau NATO versi Asia-Pasifik di belakang aliansi militer," tambahnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami