search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemerintah India Imbau Warganya Memeluk Sapi Saat Hari Valentine
Jumat, 10 Februari 2023, 18:13 WITA Follow
image

bbn/AFP/Pemerintah India Imbau Warganya Memeluk Sapi Saat Hari Valentine.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah India melalui Departemen kesejahteraan hewan telah mengimbau warganya untuk memeluk sapi ketimbang merayakan romansa bersama pasangan saat perayaan Hari Valentine.

Hal ini dilaksanakan untuk mempromosikan nilai-nilai Hindu dengan lebih baik. Dikutip dari AP News, Jumat (10/2/2023), Animal Welfare Board of India mengatakan pada Rabu, 8 Februari 2023, bahwa "memeluk sapi akan membawa kekayaan emosional dan meningkatkan kebahagiaan individu dan kolektif." Umat ??Hindu yang memuja sapi mengatakan bahwa perayaan Barat bertentangan dengan nilai-nilai tradisional India.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok garis keras Hindu telah menggerebek sejumlah toko di kota-kota India. Mereka membakar kartu dan hadiah, mengusir pasangan yang berpegangan tangan keluar dari restoran dan taman.

Kelompok ini mengatakan bahwa Hari Valentine mempromosikan pergaulan bebas. Kelompok politik garis keras, seperti Shiv Sena dan Bajrang Dal, juga mengungkap tindakan seperti itu membuka jalan untuk menegaskan kembali identitas Hindu.

Anak muda India terpelajar, terlepas dari agama mereka, biasanya menghabiskan liburan di taman dan restoran, bertukar hadiah dan mengadakan pesta untuk merayakan Hari Valentine seperti festival India lain, terutama sejak negara itu memulai proses liberalisasi ekonomi pada awal 1990-an. Pemerintah nasionalis Hindu yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi telah mendorong agenda Hindu, mencari supremasi agama dengan "mengorbankan negara sekuler yang terkenal dengan keragamannya."

Hampir 80 persen dari sekitar 1,4 miliar penduduk India adalah umat Hindu. Sementara, Muslim terdiri dari 14 persen, sedangkan Kristen, Sikh, Budha, dan Jain menyumbang sebagian dari enam persen sisanya.

Sapi telah lama tertanam dalam jiwa umat Hindu dan sangat dihormati banyak orang. Sebagian besar negara bagian di India telah melarang penyembelihan sapi.

Seruan Animal Welfare Board of India meminta orang secara harfiah keluar dan memeluk sapi secara fisik pada 14 Februari 2023. Nilanjan Mukhopadhyay, seorang analis politik, mengatakan bahwa pesan tersebut "benar-benar gila." "Itu bertentangan dengan logika," sebutnya.

"Yang disayangkan adalah ini sekarang memiliki sanksi resmi," tambahnya. "Ini menunjukkan penghapusan satu garis lagi antara negara dan agama, yang sangat menyedihkan. Sekarang negara melakukan apa yang telah dikampanyekan kelompok politik dan agama."

Dilansir dari Alimentarium, Hindu menjalani pola makan vegetarian dan melindungi sapi sebagai hewan suci dan sumber kemakmuran. Oleh karena itu, daging sapi dianggap tidak dapat dimakan.

Saat ini, beberapa negara bagian India telah meratifikasi secara hukum larangan penyembelihan sapi, sehingga menimbulkan banyak perdebatan dan ketegangan. Namun, produk susu tetap sangat dihargai.

Susu, sering diubah jadi ghee atau yogurt, merupakan bagian penting dari diet orang India. Namun, dalam agama Hindu, sapi telah memperoleh status suci.

Dulu, sapi dikorbankan seperti hewan lain dan dipersembahkan pada para dewa dan dagingnya dimakan. Sapi secara bertahap dimasukkan ke dalam ritual keagamaan dan dengan sendirinya menjadi suci dan objek pemujaan sejak abad ke-4 SM.

Itu melambangkan Ibu Pertiwi, karena merupakan sumber kebaikan dan susunya memberi makan semua makhluk. Krishna, dewa utama Hindu, sering digambarkan dalam cerita kehidupannya sebagai penggembala sapi dan menyebut dia sebagai anak yang melindungi sapi.

Saat ini, umat Hindu India jarang makan daging. Konsumsi daging sapi adalah tabu karena alasan agama.

Beberapa negara bagian India bahkan telah memperkenalkan prinsip ini ke dalam sistem hukum mereka, dengan mengesahkan undang-undang yang melarang penyembelihan dan konsumsi sapi, namun tidak sampai menuntut para pemakan daging sapi.

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami