Pengusaha Ini Buka Kedai Kopi Anti Bising di Denpasar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Antonio Fortunata, pemuda kelahiran tahun 2001 mengawali bisnis kedai kopi perdananya pada awal pandemi, 2019 lalu.
Langkahnya mengelola bisnis cukup matang, dan menginvestasikan dana senilai Rp1 Miliar.
Dijumpai belum lama di Andji Coffee miliknya di Jalan Mudu Taki, Dalung, Denpasar Barat, Antonio menyebut merintis bisnis saat pandemi memang penuh tantangan, baik modal maupun pengelolaan. Dia menyebut, butuh mental dan finansial yang kuat.
"Motivasinya sih untuk mengeksplor diri, memang harus dicoba dan harus segera dimulai," ujarnya.
Apakah ada rasa cemas usaha tidak jalan? Dia menyebut tidak membayangkan hal itu. Pada awal merintis, dia fokus kepada kualitas produk dan kelebihan dari kedai kopi miliknya yang salah salah satunya menawarkan pemandangan pematang sawah.
Yang menjadi pembeda dari kedai kopi lain, Andji Coffee menawarkan beragam kopi nusantara. Yakni dua jenis biji kopi asal Indonesia Timur, satu jenis biji kopi asal Jawa dan satu asal Bali.
Kolaborasi itu menurutnya akan mewadahi selera para pecinta kopi dan kaula muda di Denpasar. Pola pemasaran dia buat seramah mungkin dengan kalangan milenial, dengan fokus kepada sosial media.
Untuk mengelola sosial media, dia bahkan membentuk tim khusus. Mereka bertugas membuat konten, desain promo hingga foto produk. Hal pendukung lainnya yakni edukasi kepada karyawan agar memberi pelayanan terbaik.
"Di sini, pengunjung akan merasakan keseruan, nyaman dengan suasana, juga dihibur musik," ujarnya.
Dari segala upaya itu, ada hal wajib yang dia lakukan dalam mengelola usaha. Yakni memohon restu orang tua. "Percaya atau tidak, dukungan orang tua itu penting banget. Tantangannya adalah bagaimana kita meyakinkan orang tua agar memberi kepercayaan kepada kita untuk membuka usaha," ujarnya.
Dengan pengelolaan yang holistik itu, Anton menyebut penghasilan harian kedai kopinya mencapai Rp10 Juta. Dengan pendapatan itu, investasi Rp1 Miliar telah dia kumpulkan pada setahun pertama berbisnis kopi. Salah satu pelanggan, Ayu, menyebut suasana kedai kopi anti bising di Kota Denpasar relatif jarang.
Menurutnya suasana tenang akan sangat dibutuhkan masyarakat di tengah kejenuhan akibat pandemi Covid-19.
"Ya suasana begini bisa sekaligus jadi healing ya. Apalagi di Denpasar jarang ada yang begini," ujarnya.
Reporter: bbn/dps