Polisi Tindaklanjuti Dugaan Jual Beli Data KTP dan Swafoto di Medsos
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan pihaknya menindaklanjuti informasi terkait dugaan jual-beli data-data pribadi berupa KTP dan foto selfie (swafoto) di media sosial Twitter.
"Iya, dilakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut," ujar Argo saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Jumat (25/6/2021) dikutip dari Suara.com.
Penjualan data KTP dan foto selfie milik orang lain di Twitter membuat resah warganet dan masyarakat umum.
Dikutip dari akun Twitter milik recehvasi membuat unggahan dengan narasi: "Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Waspadalah."
Dalam unggahan itu, akun recehvasi menampilkan foto unggahan salah satu akun berisi gambar sejumlah foto KTP dan foto selfie yang disensor nama serta wajahnya.
Foto KTP dan selfie yang diunggah tidak diketahui siapa pemiliknya. Namun, narasi dalam unggahan tersebut tertulis: "Ready KTP selfie HD minat PM aja bahan masih fresh."
Kasus kebocoran data pribadi akhir-akhir ini kian marak terjadi. Sebelum kebocoran peserta BPJS Kesehatan, disdukcapil di tiga daerah seperti Bogor dan Sukabumi.
Dalam kasus kebocoran data nasabah BPJS Kesehatan, polisi pada Jumat telah menaikkan status perkara ke penyidikan karena menemukan dugaan tindak pidana.