Raja Belanda: Permintaan Maaf Atas Perbudakan Adalah Awal Perjalanan
beritabali.com/cnnindonesia.com/Raja Belanda: Permintaan Maaf Atas Perbudakan Adalah Awal Perjalanan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Raja Belanda Willem-Alexander buka suara merespons pernyataan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang mengucapkan permintaan maaf atas aktivitas perbudakan oleh negeri itu di masa lalu. Willem mengatakan permintaan maaf atas 250 tahun perbudakan belanda adalah sebuah awal dari perjalanan panjang yang baru.
Menurut Willem tak ada seorang pun di Belanda yang tak memikul tanggung jawab atas tindakan-tindakan tak manusiawi terhadap kehidupan warga yang diperbudak di masa lampau demi kemajuan negara itu.
"Tapi dengan jujur menghadapi masa lalu kita bersama dan mengakui kejahatan terhadap kemanusiaan yakni perbudakan, kita meletakkan dasar untuk masa depan bersama. Masa depan, di mana kita berdiri melawan semua bentuk modern dari diskriminasi, eksploitasi, dan ketidakadilan," kata Willem di Istana Huin ten Bosch di Den Haag, Belanda, Minggu (25/12) seperti dikutip dari AFP.
"Permintaan maaf yang ditawarkan oleh pemerintah [Belanda] adalah awal dari perjalanan panjang," imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara resmi meminta maaf atas keterlibatan Belanda selama 250 tahun dalam perbudakan, Senin (19/12). Dia menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Permintaan maaf itu datang hampir 150 tahun setelah berakhirnya perbudakan di koloni-koloni luar negeri negara Eropa itu, termasuk Suriname dan pulau-pulau seperti Curacao dan Aruba di Karibia, dan Indonesia.
"Hari ini atas nama pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas tindakan negara Belanda di masa lalu," kata Rutte dalam pidatonya di Den Haag seperti dikutip AFP.
"Kami, yang hidup di sini dan sekarang, hanya bisa mengakui dan mengutuk perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.
Menteri Belanda telah melakukan perjalanan ke tujuh bekas koloni di Amerika Selatan dan Karibia untuk acara tersebut. Di Indonesia yang merupakan bekas koloni atau daerah jajahan Belanda dari mulai era kekuasaan perusahaan dagang VOC hingga di bawah Kerajaan Belanda langsung, Wapres RI Ma'ruf Amin mendesak agar permintaan maaf itu disampaikan secara resmi.
"Kalau dia memang itu (minta maaf), ajukan saja resmi ke pemerintah," kata Ma'ruf di sela kunjungan kerjanya di Bali yang disiarkan di kanal YouTube Wakil Presiden RI, Jumat (23/12).
Ma'ruf memastikan pemerintah akan merespons permintaan maaf Belanda jika telah diajukan. Meskipun demikian, dia belum merinci apa kira-kira respons pemerintah Indonesia apabila permintaan resmi itu dilayangkan pemerintah Belanda.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net