search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Raja Salman 'Turun Gunung' di Perang Rusia-Ukraina
Senin, 27 Februari 2023, 13:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Raja Salman 'Turun Gunung' di Perang Rusia-Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang besar-besaran antara militer Ukraina dan Rusia di wilayah Donbass dalam setahun terakhir telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Ini akhirnya mendorong beberapa negara untuk memberikan bantuan kepada korban yang terdampak akibat perang itu.

Arab Saudi juga "turun gunung". Kerajaan menandatangani perjanjian dan nota kesepahaman (MoU) dengan Ukraina untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 6 triliun.

"Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan memimpin delegasi Kerajaan dan diterima oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di kediaman presiden di Kyiv," ujar rilis resmi Kementerian Luar Negeri Saudi yang dikutip dari Al Arabiya, Senin (27/2/2023).

"Menlu juga bertemu dengan timpalannya dari Ukraina Dmytro Kuleba dan kepala kantor kepresidenan Ukraina Andriy Yermak. Mereka membahas peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang, selain meninjau perkembangan regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama."

Kantor berita resmi negara Saudi Press Agency (SPA) juga memaparkan jumlah bantuan. Itu terbagi menjadi US$ 100 juta bantuan langsung pemerintah dan US$ 300 juta dari Dana Pembangunan Saudi.

Paket bantuan pertama kali diumumkan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) Oktober lalu, setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina. MBS telah menyatakan dukungan kerajaan atas upaya de-eskalasi dan kesiapan untuk melanjutkan upaya mediasi guna menyelesaikan konflik.

Sejak awal serangan Rusia ke Ukraina, Arab Saudi telah mempertahankan sikap netral. Riyadh menyerukan de-eskalasi, menawarkan dukungan kepada Kyiv sambil mempertahankan status quo hubungannya dengan sesama anggota OPEC+, Rusia.

Arab Saudi juga menyatakan kesediaannya untuk menengahi pihak-pihak yang berkonflik untuk mencapai resolusi damai. Pada akhir tahun lalu, Arab Saudi memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mengutuk langkah Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina, sebuah keputusan yang dipuji Kyiv dan ditafsirkan sebagai Riyadh mendukung integritas teritorial Ukraina.

Selain itu, MBS memainkan peranan penting dalam memediasi pembebasan 10 tawanan perang (POW) dari berbagai negara. Ini sebagai bagian dari pertukaran tawanan perang antara Rusia dan Ukraina.

Sementara itu, MBS tetap melakukan kontak rutin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas kerja sama dalam OPEC+. Kedua pemimpin fokus untuk menjaga stabilitas pasar minyak sehubungan dengan dampak perkembangan perang Rusia-Ukraina, seperti sanksi Barat terhadap industri minyak Moskow dan pemberlakuan pembatasan harga pada produk-produk asal Negeri Beruang Putih.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami