Rusia Kian Beringas, Putin Puji Pasukannya 'Setinggi Langit'
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji pasukannya setelah mereka mengeklaim berhasil merebut kota penting di Ukraina dan setelah serangan rudal yang menewaskan setidaknya 30 orang di sebuah gedung apartemen di kota Dnipro.
Pengambilalihan kota Soledar di timur Ukraina, sebuah pos pertambangan garam yang menampung 10.000 orang sebelum konflik, dielu-elukan sebagai keberhasilan besar oleh Moskow setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran di medan perang.
"Ada dinamika positif, semuanya berkembang sesuai rencana," kata Putin, dalam wawancara yang disiarkan Minggu. "Saya harap para pejuang kami akan menyenangkan kami lebih dari sekali lagi," tuturnya, dilansir AFP, Senin (16/1/2023).
Direbutnya Soledar bisa menjadi keuntungan utama karena pasukan Rusia bergerak menuju apa yang telah menjadi target utama mereka sejak Oktober, yakni persimpangan transportasi terdekat di Bakhmut.
Di sisi lain, Ukraina membantah klaim tersebut dan mengatakan pertempuran sengit berlanjut di Soledar.
Sementara itu, Institut Studi Perang yang berbasis di AS mengatakan bahwa "pasukan Ukraina sangat tidak mungkin untuk tetap memegang posisi di dalam pemukiman Soledar sendiri".
Yang jelas, kedua belah pihak telah mengakui kerugian besar dalam pertempuran untuk kota itu, di mana kepala Wagner Group, kelompok tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, menegaskan pasukannya memelopori serangan itu.
Kementerian pertahanan Rusia awalnya tidak menyebutkan Wagner ketika mengeklaim kemenangan. Namun akhirnya memuji "keberanian" pasukan Wagner di Soledar.
Itu itu adalah pengakuan yang tidak biasa atas kekuatan kontroversial tersebut setelah pembicaraan tentang pertikaian dan persaingan antara Wagner dan militer resmi.
Sabtu malam, Prigozhin memuji tentara bayarannya dalam pukulan terselubung di komando tentara Rusia, yang telah dikritik karena koordinasi yang buruk dan terlalu jauh dari lapangan.
Prigozhin mengaitkan kemenangan Wagner dengan "sistem komando yang disempurnakan".
"Setiap orang dapat mengungkapkan pendapatnya," klaim Prigozhin, "tetapi setelah keputusan diambil, semua tugas terpenuhi. Disiplin kelompok kami yang paling ketatlah yang memberi kami kemungkinan ini."
Adapun Wagner, yang dituduh melakukan pelanggaran di Republik Afrika Tengah, Libya, Mali, Suriah, dan Ukraina, telah merekrut ribuan narapidana untuk berperang di Ukraina.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net