search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 15 Orang di Kongo
Senin, 19 Februari 2024, 14:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 15 Orang di Kongo

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Serangan kelompok bersenjata Cooperative for the Development of the Congo (CODECO) menewaskan setidaknya 15 orang di Ituri, Kongo. Ini merupakan serangan kedua dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.

Sejumlah sumber mengatakan milisi CODECO, yang mengklaim membela kepentingan kelompok Lendu, kembali menyasar korban dari suku saingannya, suku Hema.

CODECO menyergap para pengguna jalan di dekat desa Tali di mana mereka menghentikan 15 orang termasuk seorang wanita pada Sabtu sore, kata Jules Tsuba, pemimpin masyarakat sipil wilayah Djugu.

Para anggota milisi mengikat dan menanggalkan pakaian korbannya sebelum membunuh mereka. Beberapa korban "digorok lehernya, dan lainnya ditembak mati", katanya, mengutip AFP, minggu (18/2).

Menurut sebuah sumber kemanusiaan, "tubuh para korban menunjukkan tanda-tanda penyiksaan."

Ruphin Mapela, administrator wilayah tersebut, mengkonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 15 orang dan mengatakan serangan itu terjadi setelah berbulan-bulan perdamaian.

CODECO merupakan salah satu dari beberapa kelompok bersenjata Kongo yang menandatangani kesepakatan damai tahun lalu setelah perundingan di Nairobi.

Tsuba mendesak pemerintah "mempercepat proses perdamaian" melalui program pelucutan senjata dan reintegrasi para pejuang milisi ke dalam komunitas mereka.

Pada hari Selasa, sebuah serangan yang dicurigai dilakukan oleh CODECO menewaskan tujuh pendulang di lokasi pertambangan di wilayah Djugu.

Ituri yang kaya akan emas mengalami konflik antara milisi berbasis etnis dari tahun 1999 hingga 2003 yang menewaskan ribuan orang sebelum intervensi pasukan Eropa.

Pertempuran berkobar lagi pada tahun 2017, menewaskan ribuan warga sipil dan memicu pengungsian massal.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami