search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seruan Presiden Iran Soal Agresi Israel: Boikot-Lawan Penjajah Palsu
Senin, 13 November 2023, 12:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Seruan Presiden Iran Soal Agresi Israel: Boikot-Lawan Penjajah Palsu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebut satu-satunya solusi terhadap agresi Israel di Palestina adalah "perlawanan".

Dia mengatakan Israel harus diseret dan diadili ke pengadilan internasional, atas serangannya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Hal ini disampaikan Raisi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) soal agresi Israel ke Gaza, yang digelar di Arab Saudi.

Dilansir Anadolu Agency, Raisi menegaskan langkah pertama dan paling mendesak adalah menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Gaza. Dia juga menolak "jeda kemanusiaan", melainkan menyerukan penghentian total serangan Israel atas rumah sakit, sekolah, dan kamp pengungsi di Gaza.

Kedua, Raisi mengatakan Israel harus sepenuhnya mencabut pengepungan di Gaza, dan membuka kembali perbatasan Rafah dengan bantuan pemerintah Mesir dan negara-negara Arab lainnya.

Ketiga, dia juga mendesak penarikan segera pasukan Israel dari Gaza.

Raisi menyerukan negara-negara Islam untuk "memutus hubungan politik dan perdagangan" dengan Israel dan memboikot produk-produknya, seiring dengan seruan yang dikeluarkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei pekan lalu.

Lebih lanjut dia mendesak para pemimpin Islam yang hadir di KTT itu untuk menyatakan tentara Israel sebagai "organisasi teroris".

Dia mengatakan kejahatan yang dilakukan oleh Israel dalam beberapa pekan terakhir telah "mempermalukan moralitas, hukum, dan kemanusiaan dalam skala sejarah", dan menuduh Amerika Serikat sebagai "dalang dan kaki tangan utama" dalam agresi Israel.

"Sekarang organisasi-organisasi internasional yang berada di bawah pengaruh AS menderita karena keragu-raguan dan kurangnya karakter dan identitas, kita harus mengambil tindakan," ujar Raisi.

Soal posisi Iran dalam konflik Israel-Palestina, Raisi mengatakan negaranya selalu menganggap Israel sebagai "penjajah palsu dan tidak sah" dan menambahkan bahwa satu-satunya solusi adalah "perlawanan".

"Pengalaman menunjukkan bahwa tidak ada solusi selain perlawanan untuk memukul mundur penjajah," kata dia.

"Saya ingin menekankan dengan jelas bahwa Iran menganggap perlawanan Palestina sebagai gerakan pembebasan, menganggap perpindahan dan migrasi paksa penduduk Gaza sebagai kelanjutan agresi dan kejahatan perang, dan menganggap perlindungan Masjid Al Aqsa sebagai tujuan mendasar," tegas Raisi.

Pada Sabtu (11/11), Raisi datang secara langsung ke Arab Saudi untuk menghadiri rapat darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait agresi Israel.

Ini merupakan momen pertama seorang Presiden Iran mengunjungi tanah Saudi sejak 11 tahun terakhir atau saat kedua negara memutus hubungan diplomatik. Presiden Iran terakhir yang mengunjungi Saudi adalah Mahmoud Ahmadinejad pada 2012 lalu.

Rapat ini juga menjadi kali pertama Presiden Iran berkunjung ke Saudi sejak Riyadh dan Teheran sepakat menormalisasi hubungan diplomatik pada Maret 2023 lalu.

"Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangatlah penting," ujar Raisi.

"KTT ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada para penghasut perang di Timur Tengah dan menghasilkan penghentian kejahatan perang di Palestina," kata dia, seperti dikutip Reuters.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami