Spanyol vs Jerman, Duel Kiblat Bola dan Pemasok Babi Dunia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Jerman akan menghadapi partai hidup mati melawan Spanyol pada Senin dini hari nanti (28/11/2022). Laga yang akan berlangsung di Khalifa International Stadium tersebut akan menjadi pertemuan dari dua raksasa sepak bola dan ekonomi di Benua Biru.
Setelah takluk mengejutkan 1-2 dari Jepang di pertandingan pertama, Der Panzer-julukan Jerman-harus menang pada laga dini hari nanti agar tidak pulang kampong lebih awal. Sebaliknya, La Furia Roja- julukan Spanyol- yang melibas Kosta Rika 7-0 di pertandingan pertama kini memuncaki grup E. Jika menang maka tim asuhan Luis Enrique tersebut dipastikan menggenggam tiket 16 besar.
Baik Jerman dan Spanyol merupakan kiblat sepak bola dunia serta tim yang memiliki "darah biru" di cabang sepak bola.
Der Panzer sudah menjuarai Piala Dunia sebanyak empat kali (1954, 1974, 1990, dan 2014) sementara Spanyol sekali yakni pada 2010. Jerman dan Spanyol juga sama-sama memiliki liga terbaik di dunia yang menjadi kiblat meskipun dengan gaya permainan yang berbeda.
Bundesliga Jerman terkenal dengan permainan efisiennya sementara La Liga Spanyol lebih atraktif. Gaya tersebut pun kerap mempengaruhi permainan tim nasional.
Dua liga yang berbeda tersebut juga melahirkan klub dengan prestasi dunia. Bundesliga memiliki Bayern Munich sebagai poros utama sementara La Liga bertumpu pada Real Madrid dan Barcelona.
Selama bertahun-tahun, permainan Der Panzer dikenal sangat pragmatis, efisien, seperti robot dan text book. Namun, Jerman juga dikenal bermental baja dan tim turnamen karena mampu mengatasi tekanan untuk kemudian bermain semakin membaik di turnamen.
Spanyol dikenal dengan tim yang gemar memainkan bola dan senang menguasai permainan. Gaya permainan timnas tentu saja berevolusi mengikuti perkembangan zaman serta filosofi pelatih.
Jerman di bawah Hansi Flick bermain lebih menekan dan mengalirkan operan antara pemain yang lebih cepat. Yang menarik, baik Flick dan Enrique adalah mantan pelatih klub andalan liga masing-masing.
Flick adalah mantan pelatih Bayern Munich dan Enrique mantan pelatih Barcelona. Latar belakang mereka juga mempengaruhi gaya bermain timnas asuhan mereka.
Permainan Der Panzer saat ini dinilai mirip dengan Bayern Munich yakni menyerang, atraktif, dan kolektif. Spanyol mengandalkan trio Barcelona yang menghidupkan kembali nafas tiki taka yakni Sergio Busquets, Pedri dan Gavi.
Dengan gaya yang sama-sama suka menyerang, laga dua tim ini diharapkan bisa menampilkan permainan terbuka.
Dua kesebelasan tersebut sudah pernah bertemu dalam 25 pertemuan sebelumnya. Jerman unggul tipis dengan sembilan kemenangan. Spanyol menang delapan kali dari 25 pertemuan sementara delapan sisanya imbang.
Selain memiliki trah darah biru di ranah sepak bola, Spanyol dan Jerman juga sama-sama berstatus negara dengan perekonomian besar di Eropa bahkan dunia. Jerman adalah penguasa ekonomi Eropa dengan Produk Domestik Bruto (PDB) menembus uS4 4,22 triliun sementara Spanyol ada di peringkat empat dengan nilai US$ 1,43 triliun.
Ekonomi Jerman mengandalkan industri otomotif dan alat beratnya. Sementara itu,Spanyol dengan farmasi, tekstil, produk kimia, dan pariwisatanya. Yang menarik, Jerman dan Spanyol sama-sama bersaing memperebutkan ekspor untuk sektor otomotif dan berlomba menjadi penyuplai terbesar babi di dunia.
Untuk urusan otomotif, Jerman tentu masih mengungguli Spanyol dalam urusan otomotif. Merujuk pada Eurostat, nilai ekspor mobil Jerman menembus US$ 77 miliar pada 2021 atau 60% dari negara Uni Eropa.
Spanyol ada di urutan ketiga dengan nilai US$ 7,16 miliar. Slovakia ada d urutan kedua dengan nilai U$ 8,19 miliar. Namun, Spanyol mengungguli Jerman dalam soal ekspor daging babi. Spanyol adalah eksportir babi terbesar di dunia.
Uni Eropa adalah produsen terbesar babi kedua setelah China. Namun, Uni Eropa mampu menjadi penyuplai utama karena produksi China lebih banyak dijual untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
Ekspor babi Spanyol melesat setelah negara tersebut melakukan revolusi pada industri dan peternakan babi.
Ekspor babi Uni Eropa
Nilai perdagangan daging babi pada 2020 diperkirakan menembus US$ 36,9 miliar atau sekitar Rp578 triliun. Spanyol menjadi pemasok utama dengan nilai US$ 6,46 miliar atau Rp101 triliun lebih.
Nilai tersebut setara dengan 17 persen dari perdagangan daging babi di dunia. Di tempat kedua ada Amerika Serikat dengan nilai US$6 miliar sementara tempat ketiga baru Jerman yakni US$ 4,7 miliar.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net