Terungkap Penyebab Kecelakaan Kereta Bunuh 275 Orang di India
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Penyebab kecelakaan kereta api yang menyebabkan 275 orang tewas di India terungkap. Data terbaru, pihak berwenang menyebut, kecelakaan paling mematikan selama dua dekade lebih di negeri itu terjadi kemungkinan akibat kegagalan sinyal.
Investigasi awal menunjukkan Coromandel Express yang berangkat dari Chennai menuju Kolkata, keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar, dengan kecepatan 128 kilometer per jam. Kereta naas itu lalu menabrak kereta barang yang diparkir di jalur melingkar yang memang digunakan untuk memarkir kereta.
Tabrakan itu menyebabkan mesin hingga lima gerbong pertama Coromandel Express melompati rel, terguling dan menabrak dua gerbong terakhir kereta lain Yeshwantpur-Howrah. Kereta Yeshwantpur-Howrah sendiri sedang bergerak dengan kecepatan 126 kpj.
"Hal ini menyebabkan kedua gerbong tersebut melompati rel dan mengakibatkan reruntuhan yang sangat besar," kata dewan kereta setempat, Jaya Varma Sinha, dikutip Reuters, Senin (5/6/2023).
"Pengemudi kedua kereta penumpang terluka tetapi selamat," tambahnya.
Penyelidikan pun sekarang difokuskan pada sistem manajemen jalur yang dikendalikan komputer, isebut "sistem interlocking". Ini mengarahkan kereta ke jalur kosong di titik pertemuan dua jalur.
"Sistem tersebut diduga tidak berfungsi dan seharusnya tidak mengizinkan Coromandel Express mengambil jalur melingkar," kata Sinha, lagi.
Sementara itu pemerintah India menghentikan proses evakuasi. Lebih dari 1000 orang telah terlibat dalam upaya penyelamatan.
"Targetnya Rabu pagi seluruh pekerjaan restorasi selesai dan rel sudah bisa berfungsi," kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Di sisi lain, pusat jenazah setempat juga mais dipenuhi puluhan kerabat. Banyak yang menangis dan memegangi kartu identitas serta foto orang-orang terkasih yang hilang.
Kanchan Choudhury, 49, juga termasuk di antaranya. Ia mencari suaminya yang menjadi penumpang bersama lima orang dari desanya.
"Suamiku ditemukan tewas," katanya sambil menangis.
Keluarga yang meninggal akan mendapatkan 1 juta rupee (sekitar Rp 180 juta) sebagai kompensasi. Sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee, dengan 50.000 rupee untuk luka ringan.
Kereta Api India dikelola oleh negara. Kereta tergolong menjadi alat transportasi utama yang mengangkut lebih dari 13 juta orang setiap hari.
Pemerintah sendiri memang telah lama didesak untuk meningkatkan catatan keselamatan yang tidak merata atas kereta api di negeri itu. Infrastruktur yang menua menjadi salah satunya.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, yang menghadapi pemilihan umum tahun depan, telah mengunjungi tempat kejadian pada Sabtu. Ia berbicara dengan petugas penyelamat, memeriksa reruntuhan dan menemui beberapa korban luka.
"Mereka yang dinyatakan bersalah akan dihukum berat," janji Modi.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net