Tiga Tahun Terakhir, Klungkung Catat Penurunan Angka Stunting Signifikan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Secara bertahap angka stunting di Kabupaten Klungkung berhasil ditekan. Bahkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Klungkung mencatatkan angka stunting terendah yakni di kisaran 4,7 persen atau sekitar 504 anak - anak yang tersebar di wilayah 4 Kecamatan.
Penurunan angka stunting di Kabupaten Klungkung bisa dikatakan cukup signifikan, jika dibandingkan angka stunting pada tahun 2021 di Klungkung yang mencapai 19,4 persen. Angka tersebut berhasil ditekan dimana tahun 2022 tersisa sekitar 7 persen dan tahun 2023 ini menjadi 4,7 persen.
Menurut Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, jika berbicara soal stunting di Klungkung bukan semata-mata disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga. Namun ada beberapa faktor lain juga ikut mempengaruhinya, seperti misalnya temuan ketika menjalani program bedah desa, Bupati Suwirta mengaku tidak sedikit menemukan masalah stunting dikarenakan faktor pola asuh dan tidak mendapat asupan makanan yang baik.
"Misalnya, ada anak-anak ditinggal kerja oleh orangtuanya, kemudian anak ini dititip kepada kakek dan neneknya yang tidak banyak tahu soal kesehatan. Anak-anak ini diberikan makanan yang asupan gizinya tidak cukup. Sehingga tumbuh kembang anak jadi kurang," kata Suwirta.
Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu perhatian dan intervensi Pemkab Klungkung bersama PKK dalam arti pentingnya memastikan generasi yang sehat dan berkualitas dengan cara turun memberikan bantuan berupa susu serta makanan tambahan lainnya.
Baca juga:
Pj Gubernur Ajak DPRD Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Penurunan Stunting di Bali
Sementara itu, PJ Ketua PKK Provinsi Bali, Ida Mahendra Jaya didampingi Ketua PKK Klungkung, Nyonya Ayu Suwirta mengatakan, seluruh anak-anak yang tercatat stunting ini wajib mendapat perhatian dari PKK agar bisa terus dipantau tumbuh kembangnya.
"Tujuannya agar benar-benar berhasil dengan pemberian makanan tambahan, dan menjaga kesehatan anak-anak ini juga dengan membersihkan gigi mereka setiap hari,” terang Ida Mahendra.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs