Ukraina Tolak Proposal Damai Prabowo, Rusia Sambut Baik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia menyambut baik proposal damai yang diusulkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, usai Ukraina menolak usulan itu.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Andrey Rudenko mengatakan amat mengapresiasi usulan Prabowo untuk melaksanakan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Pasukan Rusia hingga saat ini masih menduduki sejumlah wilayah di Ukraina bagian Timur.
"Kami menyambut baik upaya semua negara yang bertujuan untuk mencapai resolusi damai atas konflik ini," tutur Rudenko seperti dikutip dari Russia Today.
Meski demikian, diplomat senior Rusia itu mengaku belum menerima proposal formal dari Indonesia. Ia mengetahuinya hanya dari sejumlah pemberitaan di beberapa media.
Kiev sebelumnya menolak proposal damai dari Indonesia yang dilontarkan Prabowo.
Kyiv menilai pihaknya tak butuh dimediasi pihak semacam itu, yang datang dengan "rencana aneh" dan mencerminkan Rusia alih-alih Indonesia.
Baca juga:
Gedung Putih: Biden Bakal Bertemu Xi Jinping
"Terdengar seperti usulan Rusia, bukan usulan Indonesia. Kami tidak butuh mediator seperti ini datang ke kami [dengan] rencana aneh ini," kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, seperti dikutip dari AFP.
Reznikov melontarkan penolakan ini usai Prabowo mengajukan proposal damai kala berpidato di Shangri-La Dialogue di Singapura.
Dalam pidato itu, Prabowo mengemukakan tiga poin untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina, yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum.
"Yang pertama harus dilakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata," ujar Prabowo, seperti dilansir kantor berita Antara.
Prabowo juga mendesak pasukan Ukraina dan Rusia mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata guna menciptakan wilayah demiliterisasi.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net