search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usai Gebuk Perompak Somalia, AL India Bebaskan Kapal Iran Yang Dibajak
Minggu, 31 Maret 2024, 11:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Usai Gebuk Perompak Somalia, AL India Bebaskan Kapal Iran Yang Dibajak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Angkatan Laut India membebaskan kapal penangkap ikan Iran yang dibajak oleh sembilan perompak bersenjata di Laut Arab pada Jumat (29/3).

Melalui pernyataan Angkatan Laut India menyatakan personelnya berhasil menyelamatkan seluruh 23 awak kapal ikan Iran yang merupakan warga Pakistan tanpa cedera dari insiden tersebut.

Kapal penangkap ikan, Al-Kambar 786, berada di barat daya pulau Socotra Yaman pada 28 Maret ketika dilaporkan dibajak oleh perompak.

Lalu, kapal itu dicegat oleh INS Sumedha dan INS Trishul, yang menyebabkan "lebih dari 12 jam tindakan taktis koersif yang intens" memaksa para perompak untuk menyerah, kata angkatan laut India.

"Tim spesialis Angkatan Laut India saat ini melakukan sanitasi kapal menyeluruh dan pemeriksaan kelayakan laut terhadap penangkap ikan tersebut untuk mengawalnya ke daerah aman untuk melanjutkan aktivitas penangkapan ikan secara normal," kata pernyataan AL India seperti dikutip Reuters.

Menurut laporan militer, AL India telah merespons 18 insiden, mengerahkan 21 kapal, dan 5.000 personel secara bergilir, hingga mengangkut dan menyelidiki lebih dari 1.000 kapal sejauh ini.

Belum lama ini, sejumlah pakar memuji pasukan khusus AL India memiliki kehebatan sekelas dunia usai sukses melakukan misi penyelamatan kapal dan sandera dari para perompak Somalia akhir pekan lalu.

Dilansir dari CNN, anggota Council on Foreign Relations International Affairs, John Bradford, mengatakan keberhasilan operasi AL India menunjukkan kekuatan mereka sebagai "kekuatan kelas atas dalam hal pelatihan, komando, dan kontrol, serta kemampuan lainnya."

"Apa yang membuat operasi ini mengesankan adalah bagaimana risiko diminimalkan dengan menggunakan kekuatan terkoordinasi yang mencakup penggunaan kapal perang, drone, pesawat sayap tetap dan putar, serta pasukan komando laut," kata Bradford.

Dalam beberapa waktu terakhir, pembajakan dan sabotase di perairan Teluk Arab hingga Laut Merah sering terjadi.

Tak hanya milisi Houthi di Yaman, beberapa kelompok perompak juga tengah memanfaatkan situasi di Timur Tengah untuk menggencarkan misi pembajakan sejak November lalu.

Insiden ini pun meningkatkan biaya asuransi dan keamanan serta menambah krisis bagi perusahaan pelayaran dan logistik global. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami