search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wiranto Sebut Akan Ada Gerakan Gelombang Baru Libatkan Islam Radikal Buat Kekacauan
Sabtu, 28 September 2019, 15:00 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Menko Polhukam Wiranto mengatakan, nantinya akan ada satu gerakan gelombang baru. Semua pihak diminta untuk waspada. 

[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan usai melakukan rapat terbatas di kantornya, dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga dari pihak keamanan.

"Dari informasi yang kita terima, nantinya akan ada satu gerakan gelombang baru. Ini supaya kita waspada, kita sudah tahu, bahwa akan ada satu bentuk gerakan gelombang baru, yang akan melibatkan beberapa kelompok masyarakat," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (26/9) seperti dikutip dari merdeka.com.

Dia menyebut, salah satunya dan sudah terlaksana adalah menggerakkan pelajar. Dimana memprovokasinya, agar bisa menimbulkan korban.

"Antara lain, kelompok pelajar. Ya sudah kemarin, mereka sudah menghasut, memprovokasi adik-adik pelajar untuk berhadapan dengan aparat keamanan, dengan harapan muncul korban, dan korban itu mempersalahkan aparat keamanan, korban menjadi martir. Martir kemudian menciptakan satu gerakan yang lebih besar lagi. Gerakan yang lebih besar lagi menyebabkan chaos. Dan chaos akan membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah yang sah. Dan itu yang disasar oleh mereka," tutur Wiranto.

Selain itu, masih kata dia, akan juga mencoba menggerakkan kelompok dari Islam radikal atau garis keras.

"Gerakan gelombang baru ini kita harus waspada. Karena akan menggerakkan kelompok islam radikal, kelompok islam garis keras, istilahnya, akan dikerahkan di sana. Juga melibatkan suporter hati-hati, suporter bola kaki, juga akan disasar untuk dilibatkan itu. Kemudian teman-teman buruh, jangan sampai juga mau atau dipengaruhi oleh mereka-mereka yang akan membangun kekacauan ini," ungkap Wiranto.

Dia juga menuturkan, tukang-tukang ojek, dan paramedis, juga akan digerakkan. Dengan cara menyebarkan informasi hoaks.

[pilihan-redaksi2]
"Bahkan paramedis ini juga diberikan penyesatan. Bahwa paramedis ini yang salah mengambil keputusan dalam mengobati pasien akan kena denda Rp 1 juta. Katanya menurut undang-undang, tapi enggak ada. Ini provokasi yang menyesatkan. Sehingga kelompok paramedis kita ingatkan mengikuti provokasi, penyesatan itu," ungkap Wiranto.

Dia menyadari, informasi ini dibeberkannya, agar masyarakat tahu, bahwa aparat keamanan akan hadir menjaga ketentraman masyarakat.

"Kita bisa pisahkan, antara demonstrasi yang elegan dari teman-teman mahasiswa yang sudah terjawab. Dan kemudian demonstrasi susulan, atau mengambil alih demonstrasi yang elegan itu dengan sesuatu pertunjukan, satu sikap-sikap menimbulkan kekacauan," pungkasnya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami