search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pandemi, Badung Tetap Jadi Primadona Investasi
Rabu, 27 April 2022, 10:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pandemi, Badung Tetap Jadi Primadona Investasi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Meski pandemi pengurusan hal terkait perizinan menurun, Kabupaten Badung tetap menjadi tujuan primadona investasi.

Tercatat pada tahun 2020 target investasi Kabupaten Badung sebesar Rp9 triliun tercapai di atas Rp10 triliun lebih. Demikian pula pada tahun 2021 target investasi Rp10 triliun pencapaiannya di akhir tahun 2021 mencapai Rp14 triliun. 

Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung, Agus Ariawan mengatakan jika dilihat investasi tersebut diukur dari jumlah izin usaha terbit melalui sistem OSS (Sistem Online Single Submission).

"Dari izin usaha terbit tersebut direkap melalui sistem yang dikembangkan oleh Kementerian Investasi tercatat disana bahwa ada rencana investasi dan realisasi investasi," sebutnya, Selasa (26/4/2022).

Ia mencatat jumlah izin yang terbit di Kabupaten Badung tahun 2021 secara keseluruhan baik izin perusahaan, izin usaha maupun non perijinan totalnya 4.500 lebih.

"Investasi pada 2021 dilihat dari segi nilai dominasinya masih pada pariwisata sedangkan, jumlah izin terbit saat ini masih IMB rumah tinggal tetapi kalau nilai investasi dari tahun- tahun sebelumnya masih didominasi oleh sektor pariwisata dan jasa-jasa penunjang pariwisata. Tetapi perizinan untuk usaha kecil dan perizinan layanan rumah tangga itu jalan terus," bebernya.

Ia memaparkan investasi di Badung yang dirancang tahun 2019 direalisasikan tahun 2020. Demikian pula tahun 2020 ada yang baru direalisasikan 2021.

Sehingga, kata dia, investasi skala besar di atas Rp10 miliar itu tentunya perlu proses yang dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Kondisi pandemi dari 2019 sampai  2021 mereka cenderung melihat situasi dan perkembangan. Tetapi saat ini sudah ada geliat cukup bagus. Pada 2022 kegiatan untuk investasi besar belum banyak dilakukan karena regulasi-regulasi daerah terkait perizinan baru ditetapkan sekitar Maret 2022 sehingga perlu menunggu proses," pungkasnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami