search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gunung Mayon Alami Erupsi, Ribuan Penduduk Filipina Dievakuasi
Senin, 12 Juni 2023, 06:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gunung Mayon Alami Erupsi, Ribuan Penduduk Filipina Dievakuasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Gunung Mayon, Filipina, mengalami erupsi atau letusan lebih cepat dari yang diprediksi para pakar. Ribuan warga pun dievakuasi.

Dikutip dari AFP, Kamis (8/6), Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina membunyikan alarm bahaya sambil mengatakan "letusan berbahaya" gunung berapi itu bisa terjadi dalam hitungan hari atau pekan sambil mendesak evakuasi penduduk.

Mayon, yang tampak seperti tumpeng hampir sempurna yang terletak 330 kilometer sebelah tenggara Manila, dianggap sebagai salah satu dari 24 gunung berapi aktif negara yang paling bergejolak.

Otoritas seismologi mengatakan telah mengamati tiga longsoran abu vulkanik, batu, dan gas yang bergerak cepat, yang dikenal sebagai arus kepadatan piroklastik (PDC), di lereng Mayon, Kamis.

Ada "peningkatan kemungkinan aliran lahar dan PDC berbahaya... dan potensi aktivitas eksplosif dalam beberapa minggu atau bahkan hari", kata badan tersebut, menaikkan tingkat kewaspadaan dari 2 menjadi 3 (skala 0 hingga 5).

Per Sabtu (10/6), para ahli mendeteksi batu-batu dari gunung menghujani area hingga radius 2 kilometer dengan emisi sulfur dioksida (SO2) meningkat tiga kali lipat.

"Dengan Albay dalam keadaan bencana akibat aktivitas Mayon, kami mengingatkan masyarakat untuk mengikuti rekomendasi dan instruksi evakuasi dari pemerintah daerah Anda," kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos, Sabtu.

Pada Minggu (11/6), para pakar seismologi mencatat setidaknya satu gempa vulkanik dalam 24 jam terakhir dengan bebatuan panas meluncur dari Gunung Mayon, di Provinsi Albay.

Para pejabat memperingatkan risiko kesehatan dari abu dan gas beracun yang dimuntahkan dari kawah yang masih bergemuruh itu.

Kantor pertahanan sipil Filipina mengungkapkan lebih dari 12.800 orang dievakuasi ke pusat-pusat pengungsian. Warga kebanyakan berasal dari desa pertanian di atau dekat kaki gunung berapi.

"Ada risiko kesehatan bersamaan saat berada dekat dengan letusan karena menghirup gas sulfur dioksida atau partikel abu yang jatuh," kata Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa, dalam jumpa pers, Minggu.

Lima tahun lalu, Gunung Mayon memuntahkan jutaan ton abu, bebatuan, dan lahar hingga membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Seperti Indonesia, Filipina rawan gempa bumi dan aktivitas vulkanik karena posisinya di Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan lempeng-lempeng tektonik jauh di bawah permukaan Bumi.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami