search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ibu Terduga Teroris di Denpasar: Mungkin Jalan Hidupnya Begitu
Kamis, 8 September 2022, 20:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ibu Terduga Teroris di Denpasar: Mungkin Jalan Hidupnya Begitu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ibu kandung terduga teroris di Denpasar, Firdaus yakni SJ yang ditemui awak media di Jalan Satelit mengaku tidak menyangka kalau anak keduanya terlibat terorisme. Padahal semasa kecil hingga menikah, Firdaus tidak pernah melihat anaknya ikut aliran keras. 

Dia mengaku kaget mendengar kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personel Polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan, pada Rabu 7 September 2022. Dari penggeledahan itu Polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad.

Dia pun menceritakan jika Firdaus bekerja pada satu perusahaan alat berat. Sebelum Firdaus berangkat ke Lumajang, Jawa Timur, Firdaus kerja di Bima, Nusa Tenggara Barat. 

"Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung," ujarnya. 

Selesai kerja di Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang. Kemudian, lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu mengerjakan proyek 2.000 unit rumah. 

"Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia bawa dengan istri dan anaknya," ungkapnya lirih. 

Dikatakannya, Firdaus dan keluarganya berencana datang ke Bali minggu depan. Namun dia mendapat kabar bahwa Firdaus ditangkap saat mengendarai sepeda motor bersama istri dan dua anaknya di Lumajang, Jawa Timur. 

"Sampai saat ini saya tidak tahu di mana keberadaan anak saya itu. Sementara istri dan anaknya masih di Lumajang. Suami saya (Basuki) sedang dalam perjalanan ke Lumajang untuk menjemput mantu dan cucu," ujar Siti. 

Terkait barang bukti yang disita yakni golok dan anak panah dijelaskan oleh Siti. Dimana golok yang disita adalah golok yang sering digunakan untuk sembelih hewan kurban. Soal anak panah karena Firdaus memang ahli memanah. 

"Anak saya itu ahli panahan. Pernah ikut latihan pemanah. Ia juga ikut pemotongan hewan halal. Setiap hari raya kurban anak saya ikut motong hewan kurban. Sekarang nasibnya seperti ini, ya mungkin jalan hidupnya begitu. Saya kembalikan kepada Allah," tandasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami