Presiden Polandia Ungkap Syarat Kekalahan Ukraina dari Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia diprediksi memenangkan perang di Ukraina jika pemerintah Kyiv tidak disuplai dengan senjata Barat dalam beberapa minggu mendatang. Hal tersebut diungkapkan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Figaro, yang dikutip Russia Today, Duda ditanya apakah menurutnya Rusia dapat meraih kemenangan di Ukraina.
"Ya, mereka bisa, jika Ukraina tidak segera menerima bantuan," jawab pemimpin Polandia itu, dikutip Senin (13/2/2023).
Menurutnya, otoritas Kyiv tidak memiliki infrastruktur militer modern, meskipun mereka memiliki cukup orang.
"Jika kita tidak mengirim peralatan militer ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, [Presiden Rusia Vladimir] Putin mungkin menang. Dia bisa menang dan kita tidak tahu di mana dia akan berhenti," kata Duda.
Komentarnya tidak luput dari perhatian juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Menurutnya, jika senjata Barat dipasok ke Ukraina dengan tergesa-gesa, mereka tidak akan dapat mengubah hasil konflik.
"'Pertobatan' atas apa yang telah mereka lakukan adalah satu-satunya jalan keluar bagi Barat," tulis Zakharova.
Awal pekan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa anggota NATO, yang pada Januari berjanji untuk mengirim lusinan tank tempur utama ke Ukraina, telah mengalami "kekhawatiran tiba-tiba" untuk memenuhi janjinya karena kurangnya cadangan senjata berat.
Jerman mengatakan bahwa 14 tank Leopard 2 akan tiba di Ukraina pada akhir Maret. Berlin juga mengumumkan bahwa mereka membeli hampir 190 Leopard 1 yang dinonaktifkan untuk diperbaiki dan dikirim ke garis depan.
Polandia, yang telah menjadi salah satu pendukung terbesar Ukraina di antara negara-negara Uni Eropa, berjanji untuk memberi tetangganya 14 Leopard 2 dan 60 tank T-72 era Soviet yang dimodifikasi.
Namun, negara-negara seperti Belanda dan Denmark, yang telah menekan Jerman untuk mengirim kendaraan lapis bajanya ke Ukraina, kini mengeklaim bahwa mereka sendiri tidak dapat berpisah dengan Leopard 2 mereka. Finlandia mengatakan mungkin hanya memasok "beberapa" tank, tetapi kemungkinan besar hanya setelah bergabung dengan NATO.
Negara-negara Barat juga mengesampingkan pengiriman jet tempur F-16, permintaan baru yang dibuat oleh Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net