Sekjen PBB Kecam Serangan Rusia ke Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk Rusia karena meluncurkan rentetan pemboman fatal di seluruh Ukraina. Dia menyebutnya sebagai eskalasi perang yang tidak dapat diterima.
"Sekretaris Jenderal sangat terkejut dengan serangan rudal skala besar hari ini oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan luas di wilayah sipil dan menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
"Ini merupakan eskalasi perang yang tidak dapat diterima dan, seperti biasa, warga sipil membayar harga tertinggi," ujarnya.
Selain Sekjen PBB, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga mengutuk serangan rudal Rusia di kota-kota Ukraina. Pihaknya pun menjanjikan dukungan ke Ukraina.
Blinken mengatakan dia telah berbicara dengan rekannya dari Ukraina Dmytro Kuleba untuk menegaskan kembali dukungan AS kepada Ukraina setelah serangan Kremlin hari ini.
"Kami akan terus memberikan bantuan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan yang tak tergoyahkan sehingga Ukraina dapat mempertahankan diri dan menjaga rakyatnya," cuit Blinken.
Baca juga:
Putin 'Ngamuk' Gegara Jembatan Crimea Hancur
Rusia meluncurkan 75 rudal ke Ukraina sejak Senin (10/10) pagi waktu setempat. Dari jumlah ini, 41 misil telah dihancurkan pasukan Kyiv.
"Pagi ini, 75 rudal meluncur, 41 di antaranya berhasil dinetralkan[dicegat] pasukan pertahanan udara kami," kata kepala komando Angkatan Bersenjata Ukraina, Baleri Zaluzhnyi, seperti dikutip Reuters.
Meski ada puluhan rudal yang berhasil dicegat, ada 34 misil yang menghantam sejumlah kota di Ukraina. Salah satu kota yang terdampak adalah ibu kota Ukraina, Kyiv.
Di kota itu, tiga ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat.
"Beberapa ledakan di distrik Shevchenskivskiy, di pusat ibu kota," ujar Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko Klitschko di Telegram.
Sementara itu, Layanan Darurat Ukraina mengatakan ada korban tewas dan beberapa mengalami luka-luka. Namun, mereka tak menjelaskan rincian lebih lanjut.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net