search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Angkat Bicara Soal Kisruh Penyeberangan Gili Tramena-Bali
Jumat, 21 Oktober 2022, 09:01 WITA Follow
image

bbn/Jhonny Wilfredo/Gubernur Angkat Bicara Soal Kisruh Penyeberangan Gili Tramena-Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Polemik uji coba two gate system untuk penyeberangan dari dan ke Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air) yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendapat tanggapan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. 

Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah bahkan angkat bicara. Menurut gubernur, bahwa kebijakan One Gate System merupakan ikhtiar dari Pak Bupati Lombok Utara agar nuansa Pulau Lombok turut dicicipi oleh para wisatawan, tidak melulu soal Pulau Bali. Karena menurutnya, orang-orang di Pulau Lombok, ingin mengambil bagian dari kedatangan wisatawan dari Pulau Bali. 

"Saya belum bertemu dengan Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu untuk membahas lebih lanjut penerapan One Gate System ini, " ujar gubernur Zul, Kamis (20/10). 

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah mengeluarkan kebijakan penerapan One Gate System, yaitu kapal cepat tidak diperkenankan kembali mengangkut penumpang dari Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air) langsung menuju Bali. 

Melainkan harus melewati Pelabuhan Bangsal. Selain dirasa ribet, wisatawan juga keberatan karena ada biaya tambahan lagi harus mereka keluarkan. Keputusan tersebut, sontak menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat. 

Di satu sisi adanya kebijakan bati ini, karena masyarakat Kabupaten Lombok Utara kerap merasa tidak mendapatkan manfaat dari melimpahnya wisatawan yang datang ke Gili Tramena. 

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan segera mencari kebijakan yang dapat menguntungkan seluruh pihak, baik masyarakat sipil maupun wisatawan

“Menurut saya, kebijakan One Gate System merupakan ikhtiar dari Pak Bupati agar nuansa Pulau Lombok turut dicicipi oleh para wisatawan, tidak melulu soal Pulau Bali. Karena One Gate System merupakan kebijakan baru, saya rasa kegaduhan-kegaduhan yang terjadi merupakan hal yang cukup biasa,” ungkap Zulkieflimansyah. 

Lebih lanjut, Gubernur menerangkan jika dinyatakan bahwa Pulau Lombok belum siap untuk menerima banyak wisatawan dari Pulau Bali menuju Gili Tramena merupakan hal yang dapat diragukan kebenarannya. Gubernur menyatakan jika segala sesuatu tidak dimulai untuk dibenahi atau diperbaiki, apapun hal tidak akan pernah siap.

“Maka dari itu, segala sesuatunya, termasuk pembangunan dan pembenahan infrastruktur, mesti terus dimulai. Perjalanan panjang harus selalu dimulai dengan langkah pertama. Pembenahan-pembenahan tetap harus dilakukan,” tandas gubernur. 

Kebijakan penerapan One Gate System termaktub dalam Surat Keputusan Bupati Lombok Utara Nomor: 043/447/dishub/2022 tentang Rekomendasi Titik Pemberangkatan Kapal Cepat. 

Dan, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB juga meminta Bupati KLU, Djohan Sjamsu, agar melakukan evaluasi dan meninjau ulang kebijakan baru penyeberangan Gili Tramena - Bali. 

"Kita minta supaya ditinjau dan dievaluasi kembali kebijakan itu,” kata Kepala Dispar NTB, H. Yusron Hadi.

Apalagi sambung Yusron, kebijakan itu juga mendapat penolakan dari masyarakat. Artinya ada sesuatu yang tersumbat.  Yusron juga menyebutkan, saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan tiga gili cukup bagus.

“Kunjungan wisatawan ke gili sekarang ini sudah sangat luar biasa. Baik yang datang dari Bali maupun Lombok, NTB sendiri. Jadi ayo kita jaga situasi kondusif ini dengan baik, ciptakan kondusivitas dan kenyamanan bagi para wisatawan,” pintanya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami