Teroris Asing Patut Diwaspadai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Upaya persiapan pengamanan pun dilakukan menjelang konfrensi tentang perubahan iklim dan pemanasan global bertajuk 'United National Framework on Climate Change' (UNFCC) di Nusa Dua, awal Desember nanti. Paling tidak, selain menangkal teroris dalam negeri, antisipasi teroris asing juga dilakukan.
Kapolda Bali, Irjen Pol Drs. Paulus Purwoko Senin (19/11), mengatakan, kemungkinan gangguan keamanan bisa saja terjadi pada saat kongres yang dimulai dari tanggal 03 hingga 14 Desember. Khusus antisipasi terorisme, pihaknya tak hanya mengevaluasi jaringan teroris Indonesia saja tapi luar negeri juga. Sebab, kongres akan dihadiri oleh 189 kepala negara.
Baca juga:
10 Startup di Bali Ikuti
Pada hakikatnya, dimasing-masing negara memiliki potensi gerakan kaum radikal. Mengingat dari beberapa kasus peledakan yang pernah terjadi dinegara lain pelaksana even tingkat dunia, memungkinan kaum radikal beraksi di ajang Kongres PBB.
Kapolda meminta kepedulian masyarakat agar tetap saling berkoordinasi dengan aparat dan menjaga keamanan Bali untuk tujuan siding Kongres PBB berjalan aman. Sekaligus menjaga citra dan martabat bangsa Indonesia, sebagai salah satu wilayah wisata internasional terkenal di mancanegara.
Mari kita bersama menjaga eamanan menjelang Kongres berlangsung", ungkap Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Ditambahkannya, jajaran Polda Bali, akan melakukan gladi resik pada 23-24 November nanti dan final pada 26 September. Dengan kekuatan 3200 personil yang didalamnya terdapat berbagai unsur. Dari Samapta, Densus 88 sampai dengan 300 personil bantuan Mabes Polri. Sedangkan untuk kamera pengintai yang disebar dikawasan Nusa Dua.
Tercatat, 39 dari BTDC, 5 milik Polda dan 3 dari Kommob Polri. Selain itu, Polri juga bekerjasama dengan aparat lainnya baik dari TNI AD, AU dan AL, untuk menjaga stabilitas keamanan.
Reporter: bbn/ctg