search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Absen BAP, Pria Hidung Belang Resmi Tersangka
Kamis, 31 Januari 2008, 16:53 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Si pria hidung belang, Roli Tendean (25) akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka pelaku penusukan Yuyun Yuniarti alias Rina (27), seorang pekerja sex komersial (PSK). Tapi, sampai detik ini, pria asal Tanggerang Jabar itu, belum di BAP (Berkas Acara Pemeriksaan) oleh pihak Polsek Densel. Pasalnya, aparat kepolisian masih menunggu tersangka siuman.

Hal itu dijelaskan Kapolsek Densel, AKP Putu Gunawan kepada wartawan di ruang kerjanya, siang tadi. Menurut Kapolsek, penetapan Roli Tendean sebagai tersangka berkat pengakuannya sendiri. Tersangka mengaku telah menusuk Rina di bagian punggung dan pipi.

“Dia (Roli, red) mengaku menusuk Rina,” ungkapnya.

Kapolsek menerangkan, keterangan tersangka belum di berkas di BAP. Pasalnya, kondisi tersangka masih sekarat dan butuh perawatan intensif RS Sanglah. Kendati demikian, agar tidak kabur, tangan tersangka diborgol. Demikian juga dengan Rina, dia belum diperiksa karena hingga kini masih tergolek lemah.

Motif sudah jelas? Kembali dijelaskan Kapolsek, penusukan bermotif cinta bertepuk sebelah tangan. Dugaan kuat, cinta Roli ditolak karena ada orang lain di hati Rina. Sehingga Roli cemburu buta dan kalap ingin menghabisi nyawa Rina dan dirinya sendiri.

Kronologis penusukan, setelah Roli yakin cintanya bertepuk sebelah tangan, dia marah. Mencabut pisau yang dibawanya dan membabat pipi korban. Amarah kembali dilampiaskan dengan menusuk punggung korban sebanyak satu kali.

Nah, saat tersangka kalap dan melakukan penusukan, saat itulah Rina menjerit. Jeritan PSK di Wisma Jalan Sekarwaru 3B ini didengar karyawan bungalow 03 X di Jalan Sudamala Sanur. Tapi karena pintu terkunci, mereka tidak bisa langsung masuk untuk memberikan pertolongan.

Penasaran, karyawan nekat memecahkan kaca nako hingga pecah berantakan. Didalam kamar, pergumulan Rina dan Roli masih terjadi. Rina yang bersimbah darah berusaha kabur lewat pintu depan. Tapi tangannya dicekal tersangka. Ketika itulah tersangka menusuk perutnya sendiri dan menyayat nadi tangan kanannya hingga robek. (Che)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami