Dipergoki, Tusuk Perut, Lalu Dicincang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tersangka Ahmad Fahrul Rozi, mengaku nekad menusuk Heidi Murphy (38) berulang kali karena dipergoki. Tersangka kalap ketika korban melawan. Takut ketahuan dan dihakimi massa, tersangka pun menusuk korban sebanyak 36 tusukan hingga warga Australia itu tewas mengenaskan.
Rosi, hanya bisa tertunduk lesu, dikawal 2 petugas Provost Polres Badung. Rosi, Rabu (27/2) dipamerkan kepada sejumlah wartawan dalam maupun luar negeri.
Tersangka Rosi mengaku, pembunuhan sadis yang dilakukannya sudah direncanakan seminggu lalu, terhitung dari awal pembunuhan terjadi, (10/2). Rencana pencurian sudah matang. Tersangka sudah mensurvei kediaman korban di Vila Mekar Sari Jalan Kayu Putih No 2 Canggu Kuta Utara. Tersangka melengkapi diri, menyiapkan obeng, linggis, tang dan pisau dapur yang diselipkan di pinggang.
“Katanya persiapan, kalau pintu terkunci bisa dibuka paksa,” jelas buser. Saat masuk setelah melompati tembok samping, tersangka melihat pintu depan terbuka.
Congkel mencongkel jendela pun batal karena pintu sudah terbuka. Dengan mudah tersangka masuk ke ruang tamu secara perlahan-lahan. Dia melihat korban sedang tertidur lelap. Tersangka mengendap-endap mengambil Hp dan dompet korban yang ditaruh diatas meja. Namun pada saat mengambil laptop, korban terbangun dan memergoki aksinya.
Tersangka kalap, langsung menusuk perut korban sebanyak satu kali. Tapi korban melawan dan tersangka semakin nekat. Takut aksinya dipergoki dan malah membuatnya dihakimi massa, tersangka menusuk berulang kali tubuh korban sampai merasa korban tewas. Selanjutnya menutup tubuh korban dengan sprei.
Darah yang melumuri baju tersangka dilihat rekannya Nuryanto (ditangkap terpisah) saat menjemput di jembatan dekat rumah Heidi. Selanjutnya mereka pulang ke rumah Nuryanto di Tanjung Benoa. Tersangka meminjam sepeda motor Nuryanto, dan membuang barang bukti linggis, obeng dan pisau ke sungai di Suwung Sanur.
Tersangka residivis kasus pencurian di Bualu ini, mengajak Nuryanto kabur dengan sepeda motor menuju Banyuwangi. Di perpisahan terakhir, tersangka memberi uang ke Nuryanto sebesar Rp 500. “Tersangka mengaku nekad membunuh karena dipergoki korban. sehingga dia menusuk berulang kali sampai merasa korban tewas,” tandas Kapolres Badung AKBP Ahmad Subarkah.
Reporter: bbn/bgl