Warga Nagi Ubud Gelar Perang Api
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sehari menjelang hari raya Nyepi, warga banjar (dusun) Nagi Ubud menggelar tradisi Mesabatan api atau perang api. Tradisi ini bertujuan untuk mengikis segala amarah atau dendam antar warga menjelang perayaan hari Raya Nyepi yang hening.
Tradisi Mesabatan api ini diikuti oleh seluruh pemuda di Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud. Perang api ini dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok utara dan selatan.
Sebelum melakukan Mesabatan Api, seluruh pemuda yang ikut diperciki tirta atau air suci oleh pemangku (pendeta hindu) pura setempat. Selain itu, mereka juga diolesi cairan dari kapur putih, yang dipercaya dapat melindungi mereka dari cedera akibat terkena lemparan bara api.
Bagi warga Banjar Nagi Ubud, tradisi yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam ini dipercaya dapat menghilangkan segala pengaruh atau sifat negatif dalam diri manusia. “ Api yang dilempar ke tubuh diharapkan dapat menghilangkan perasaan dendam antar warga menjelang hari Nyepi, sehingga Nyepi besok dapat berlangsung dengan hening dan khidmat,” kata Bendesa Adat Banjar Nagi.
Reporter: bbn/net