Warga Jepang Gagal Dibunuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Seorang turis asal Jepang, Matsuyosi Sato (57), Minggu (13/04), ditemukan sekarat di kamar kontrakan di Jalan Yudistira Gang Mawar 64 Kuta. Korban mengalami luka bacok dari mulai leher, pundak dan dada. Sementara ini pelaku yang diduga teman dekat korban, masih diburu polisi.
Informasi yang dihimpun beritabali.com dilapangan, Made Adyana (25), keponakan dari pemilik kontrakan, Nengah Dasni (40), saat itu mendengar suara longlongan anjing peliharaannya bernama Robin, sekitar pukul 00.30 Wita. Lantaran curiga, saksi keluar kamar. Namun di luar, dia tidak menemui siapa pun. “Robin (anjing peliharaanya) terus mengonggong. Tapi tidak ada siapa-siapa,” sebutnya. Dia mencoba naik ke lantai tiga, di mana Matsuyosi Sato menginap.
Nah, pandangan mata saksi mengarah ke kamar korban yang terbuka. Saksi melihat korban terkapar dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya dipenuhi darah segar. “Saya lihat korban terluka. Karena saya punya penyakit jantung, saya tidak berani mendekat dan lapor ke paman (Nengah Dasni),” jelasnya.
Senada dikatakan Kadek Rahayu, warga setempat. Diterangkannya, saat tidur di kamar, sekitar pukul 00.30 Wita, mendengar suara anjing melonglong silih berganti. Alhasil, dia mengintip dari jendela kamarnya dan melihat seorang lelaki berada di pekarangan rumah sembari menuntut sepeda motor keluar. “Mata saya rabun. Saat itu saya tidak pakai kacamata dan tidak bisa melihat wajah pelaku,” imbuhnya.
Oleh warga setempat, korban yang masih sekarat itu dilarikan ke RS Sanglah. Dilokasi kejadian, polisi menemukan sebilah pisau yang diduga milik pelaku yang tertinggal. Kapolsek Kuta AKP Beni Pramono SIK menjelaskan, dari pengecekan ditubuh korban, ada 6 luka bacokan. Diantaranya dipunggung, leher dan dada. Pelaku sudah ditangkap ? Menurut Kapolsek, pelakunya masih diburu. Namun identitas pelakunya sudah dikantongi. Siapa ? “ Di rumah sakit korban mengatakan nama pelakunya dan masih kita selidiki. Pelaku asal Negara, teman dekat korban,” ucapnya.
Diakui AKP Beni, polisi belum bisa memastikan, apakah pembacokan terhadap korban bermotif perampokan. Meski satu unit HP korban hilang, tapi kemungkinan besar, itu sebagai kedok saja. “Apakah ini motif pribadi ataukah perampokan masih kita telusuri,” jelasnya. Bisik-bisik dilokasi kejadian menyebutkan, antara korban dan pelaku diduga punya hubungan ‘khusus’ alias pasangan gay. Pelaku dikabarkan, kerap mendatangi rumah korban, yang baru satu tahun dikontrak secara gratis oleh pemilik rumah Nengah Dasni.
“Korban dulunya membuka usaha restoran di depan rumah. Tapi karena bangkrut, pemilik rumah mengijinkan korban tinggal tanpa membayar rumah kontrakan,” bisik warga. Diduga, malam itu mereka cekcok dan pelaku geram dan bermaksud menghabisi nyawa korban. Namun fatal, korban masih hidup.
Reporter: bbn/sin