Harga Salak Sibetan Anjlok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Meski terkenal sebagai sentra penghasil salak terbesar di Bali, kesejahteraan petani salak di Desa Sibetan Karangasem tak kunjung meningkat. Di saat panen, harga salak anjlok hingga Rp 500 / kilogram. Hal ini disampaikan Kepala Desa Sibetan I Nengah Sumertha. “Semestinya bisa menuai untung malah ketiban buntung. Di saat panen harga salak per kilo anjlok hingga Rp 500/kilo, padahal harga yang layak agar petani untung antara Rp 3500 hingga Rp 5000 per kilo,“ ujarnya, Rabu (13/5).
Sibetan yang kesohor sebagai penghasil salak kelas satu yakni jenis Salak Nangka, justru masih memiliki angka KK miskin cukup tinggi yakni berkisar 14 persen dari seluruh penduduk Desa Sibetan. Sementara Kadis Pertanian Karangasem, Subrata, saat dikonfirmasi menyatakan, untuk penanganan hasil panen Salak, pemerintah Karangasem telah mengembangkan aneka olahan salak seperti kripik dan wine (anggur) salak. ”Untuk jenis Wine kini sedang dimatangkan proses dan investasinya, dengan mendatangkan konsultan dari Jerman. Ini bertujuan agar produk wine salak Karangasem bisa masuki pasar Internasional.
Reporter: bbn/sin