Anak Ahmadiyah Dikeroyok Teman Sekolahnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ratusan jemaat Ahmadiyah Lombok Nusa Tenggara barat kini berada dalam pengungsian. Selama 2 tahun berada di pengungsian, para pengungsi ini hidup menderita dan mendapat tindak kekerasan serta intimidasi. Penderitaan Jemaat Ahmadiyah di pengungsian ini diceritakan oleh salah seorang Jemaat Ahmadiyah,Sahidin, saat meminta suaka politik ke kantor Konsulat Australia, di jalan Tantular, Denpasar, hari ini.
Menurut Sahidin, kekerasan yang menimpa pengungsi Jemaat Ahmadiyah di Lombok kini sudah dialami oleh anak-anak pengungsi, yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar. “Ada anak pengungsi yang dikeroyok oleh teman-teman sekolahnya sendiri. Buku dan tasnya dirampas serta dinjak-injak. Ada juga yang diejek karena dia anak seorang Ahmadiyah,” jelas Sahidin. “Kita merasa sudah tidak aman di tanah kelahiran sendiri. Sama sekali tidak ada jaminan keamanan dari aparat keamanan di Lombok. Untuk itulah saya datang ke sini minta suaka kepada Pemerintah Australia,” kata Sahidin.
Pengakuan serupa juga disampaikan Jemaat Ahmadiyah lainnya, Sulhaen. Menurut Sulhaen, keselamatan ratusan Jemaat Ahmadiyah yang ada di pengungsian kini sudah amat mengkhawatirkan. “Rumah-rumah kami sudah dibakar. Kami juga sudah diusir-usir oleh warga. Sudah tinggal di pengungsian juga masih diteror. Menjelang dikeluarkannya SKB oleh pemerintah, warga Ahmadiyah di Lombok semakin ketakutan. Kita berharap ada jaminan keamanan atau kita semua akan minta suaka kepada konsul asing yang ada di Bali,” kata Sulhaen. Di Asrama Transito Mataram Lombok, kini terdapat sekitar 138 pengungsi Ahmadiyah. Sementara di bekas Rumah Sakit Praya Lombok terdapat 57 pengungsi Ahmadiyah lainnya.
Reporter: bbn/sin