search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembuat Tahu Beralih Pakai Kayu Bakar
Sabtu, 31 Mei 2008, 13:57 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berbagai cara dilakukan pengusaha kecil untuk dapat bertahan hidup di tengah naiknya harga BBM. Di Denpasar Bali, seorang pembuat tahu mengganti bahan bakar minyak tanah dengan kayu bakar sekam bekas kerajinan mebel. Cara ini ternyata dapat menghemat biaya produksi hingga 50 persen lebih.

Semenjak pemerintah menaikkan harga BBM, Muksin dan 6 karyawannya mulai menggunakan kayu bakar bekas limbah mebel sebagai bahan bakar untuk merebus kedelai, bahan membuat tahu.

Kayu bakar sekam ini dibeli dari beberapa tempat pembuatan mebel yang ada di Kota Denpasar. Kayu bakar ini dibeli seharga Rp 1000 untuk setiap karungnya.

“Setiap harinya pabrik tahu saya menghabiskan 20 karung kayu bakar sekam senilai 20 ribu rupiah. Jumlah ini jauh lebih irit dibanding saat menggunakan minyak tanah, yakni mencapai Rp 70 ribu rupiah per harinya,” jelas Muksin.

Dengan menggunakan 20 karung kayu bakar sekam, setiap harinya pabrik tahu Muksin yang terletak di Penatih Denpasar ini mampu memproduksi 1,5 kuintal tahu dengan penghasilan kotor Rp 2,5 juta rupiah.

Meski sudah melakukan penghematan dengan menggunakan kayu bakar sekam dan tidak menaikkan harga tahu, muksin mengaku omzetnya kini turun 20 persen.

“Sekarang semua serba mahal ya mas, tidak hanya BBM saja yang mahal. Orang-orang jadi pada malas belanja. Penghasilan saya jauh berkurang dibanding sebelum kenaikan BBM,” jelas pria asal Lombok ini. (dev)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami