search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usir Tikus, Raja Tabanan Kembali Diarak di Sawah
Senin, 21 Juli 2008, 17:39 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Setelah sebelumnya subak Kebontingguh, Kecamatan Tabanan menggelar upacara "nangluk merana" mengusir tikus melibatkan Raja Tabanan Ke-10 , kini giliran krama subak (anggota organisasi pengairan) Manik Menuh, Desa Pekraman Sesandan, Tabanan, Senin (21/7), menggelar upacara yang sama.



Ritual nangluk merana ini diawali dengan "mendak" (menjemput) Raja Tabanan di Puri Agung oleh Pengurus Subak Manik Menuh Ida Bagus Kade Sukanaya dan beberapa manggalaning pekaseh (pengurus subak).

Selanjutnya Raja Tabanan diterima secara resmi di Pura Puseh Desa setempat. Setelah melaksanakan persembahyangan bersama dan nunas pekuluh (air suci) di Pura Puseh, prosesi upacara nangluk merana dilanjutkan dengan "nunas" atau memohon tirta (air suci) di Pura Beji.

Setelah itu Raja Tabanan Ke-10 diarak oleh krama subak dengan menggunakan joli (tandu) menuju Pura Ulun Suwi.



Usai bersembahyang di Pura Ulun Suwi, Raja Tabanan kembali diarak menuju Pura Bedugul di masing-masing "tempekan" (wilayah) Subak Manik Menuh.



Sembari menuju Pura Bedugul, Raja Tabanan tak hentinya memercikkan tirta yang dikumpulkan dari tiga Pura di wilayah Desa Pekraman Sesandan.

Pekaseh atau pengurus Subak Manik Menuh Ida Bagus Kade Sukanaya meyakini upacara "nangluk merana" dengan "mendak" Raja Tabanan dapat menetralisir serangan hama tikus.

"Kita sudah mencoba berbagai upaya "sekala" seperti memasang perangkap dan racun tikus, tapi serangannya kian mengganas. Setelah kita berupaya secara "sekala", kini kita imbangi dengan upaya "niskala". Mudah-mudahan upaya ini dapat mengurangi serangan hama tikus," harap Sukanaya.

Dari 117 hektar sawah di Subak Manik Menuh, hampir seluruhnya diserang hama tikus. Petani di subak ini terancam gagal panen, padahal usia tanaman sudah berumur 21 hari.

Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan, Ir Nyoman Sunarta mengakui sebilan subak di Tabanan diserang hama tikus paling parah, yakni kecamatan Tabanan bagian utara, Penebel bagian utara dan Marga bagian utara.

"Upaya sekala dan niskala telah kita tempuh untuk mengatasi hama tikus, termasuk kali ini upacara nangluk merana yang melibatkan Raja Tabanan Ke-10," pungkas Sunarta. (nod)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami