Mepantigan, Gulat Ala Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Serangkaian Kuta Karnival (KK) 2008, berbagai atraksi digelar pihak panitia di sepanjang pantai Kuta. Pada hari keempat KK ke-6 digelar suatu atraksi gulat ala Bali mepantigan yang diikuti sejumlah anak-anak Bali Selasa (21/10).
Mepantigan sebagai salah satu tradisi Bali tempo dulu, mengundang antusias para pengunjung di Pantai Kuta, atraksi ini tumbuh dan berkembang di Bali sejak tahun 1910 hingga era 1970-an, tahun 2003 sempat diangkat kembali lantaran belum dikemas dengan baik akhirnya berhenti .
Koordinator mepantigan I Putu Witson mengungkapkan, tradisi mepantigan umumnya menggambarkan seeorang melakukan pembelaan diri. Boleh dikatakan belajar bela diri, ujar Witson yang juga atlet taekwondo. Dikatakan dengan kegiatan ini diharapkan mampu menjaga dan melestarikan budaya yang dimiliki Bali dalam perkembangan yang semakin modern.
Sebelum atraksi di mulai tubuh peserta di cat dengan warna warni yang menggambarkan dinamika suatu seni tidak saja pada bentuk seni tari, namun warna yang membungkus seluruh peserta itu bagian dari ekspresi suatu seni lukis tubuh atau body painting. Wisatawan nusantara maupun mancanegara yang menikmati indahnya pasir putih dan deburan ombak Kuta tercengang menyaksikan tarian unik tersebut.
Dalam pementasan kesenian itu, seniman yang berjumlah 20 orang itu juga diiringan gambelan Bali. Kesenian ini diangkat dari cerita Kebo Iwa, yakni seorang tokoh gagah berani hidup pada zaman kerajaan Majapahit tinggal di wilayah Bedulu.
Penasehat Kuta Karnival I Made Supatra Karang mengatakan istilah mepantigan telah dikenal jaman cerita kebo iwa. “ Tradisi ini patut digali untuk kita pertahankan sehingga generasi mendatang tidak gampang melupakannya “,tandasnya.
Selain mepantigan pada hari keempat pesta tahunan tersebut digelar tari barong yang cukup memukau penonton. Tari ini mengambil lakon pertarungan antara kebaikan dengan keburukan yang diangkat dari cerita Calonarang. (ctg/*)
Reporter: bbn/rob