Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Satu Karena Bangkrut, Satunya Karena Sakit Kulit
BERITABALI.COM, BULELENG.
Dua orang wanita di Buleleng nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Aksi dua wanita di Desa Pucaksari dan Desa Sepang Kelod Kecamatan Busungbiu dengan gantung diri ini menjadi perbincangan hangat warga desa.
Kasus bunuh diri pertama dengan gantung diri, Jumat (26/12) dilakukan Ni Kadek Mirawati (30) warga Dusun Kemoning, Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu. Aksi nekat itu dilakukan korban di kamar rumahnya dengan menggunakan seutas tali plastik yang digantung pada plafon rumah.
Korban sudah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh tergantung pada plafon mengunakan tali plastik. Korban pertama kali ditemukan adiknya yang pulang dari kebun. Motif aksi gantung diri ini untuk sementara diperkirakan bisnis yang dijalankan korban macet, sehingga merugi, ungkap Kapolsek Busungbiu, Iptu Putu Aryana.
Kasus bunuh diri kedua dilakukan seorang nenek, Ketut Wasih (70) warga Dusun Asah Badung Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Nenek ini bunuh diri karena menderita penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan sejak empat tahun lalu.
Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tiang tempat tidur menggunakan sabuk (ikat pinggang) kain di tiang tempat tidur. Saat ditemukan tubuh korban sudah dingin dan tak bernyawa,papar Aryana.
Bunuh diri yang dilakukan Wasih pertama kali diketahui oleh anak korban Made Parwata (35) saat baru pulang dari mencari kayu di kebun. Saat menengok ke dalam kamar, sang ibu telah ditemukan tidak bernyawa.
Dari olah lokasi peristiwa yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Busungbiu dan pemeriksaan medis di dua lokasi aksi bunuh diri, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Reporter: bbn/sas
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3017 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
