search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Pohon Pelindung Tertancap Paku
Minggu, 28 Desember 2008, 17:25 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pelanggaran pemasangan atribut kampanye, baik dari sejumlah Partai Politik, para Caleg dan Calon DPD semakin marak dan menjadi-jadi yang mengakibatkan ribuan pohon pelindung, utamanya di pinggir jalan tertancap paku.

Meskipun telah menjadi kesepakatan bersama, pemakuan alat peraga atribut kampanye di batang pohon hidup justru semakin marak, sejumlah parpol peserta pemilu, para Calon Legeslatif maupun para Calon DPD nampak tidak mengindahkan kesepakatan yang telah dibuat bersama, bahkan aksi pemakuan pohon hidup tersebut di Buleleng justru semakin menjadi-jadi.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu, Panwaslu Kabupaten Buleleng, Saptala Mandala mengakui adanya sejumlah pelanggaran pemakuan alat peraga kampanye pada pohon hidup, namun Panwaslu tidak mampu berbuat banyak dalam melakukan penertiban lantaran adanya aturan.

kami baca aturan, ternyata dalam pasal 113 segala pelanggaran yang ditemukan di lapangan kami hanya mencatat, dan bila lengkap kami menyampaikan ke KPU, jadi temuan itu akan disikapi oleh KPU bersama Panwas untuk direkomendasikan ke pemerintah,ungkap Saptala Mandala.

Hal senada diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum, KPU Kabupaten Buleleng, Kadek Cita Ardana Yudi, dimana dalam regulasi yang mengatur adanya sejumlah pelanggaran KPU bersama Panwaslu hanya melakukan koordinasi, eksekusi atau penindakan dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan kita hanya memberikan adanya sejumlah pelanggaran yang tentunya berkoordinasi dengan Panwas, ujarnya.

Aksi pemakuan terhadap sejumlah pohon hidup di Buleleng dikhawatirkan akan dapat menjadi lubang rayap untuk masuk dan membuat batang pohon rapuh sehingga akan membahayakan pengguna jalan ketika ada angin kencang, selain itu, tindakan pemakuan pohon hidup dianggap tidak sesuai dengan nilai etika-estetika masyarakat Bali yang sangat menghormati pohon.

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami