Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Warga Tejakula Siapkan Dua Pilihan

Tejakula

Senin, 16 Februari 2009, 18:45 WITA Follow
Beritabali.com

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

longsorDesa Tejakula di Kecamatan Tejakula yang kerap menjadi langganan musibah longsor akibat ucur, warga setempat melalui Aparat Desa Tejakula telah menyiapkan dua pilihan sebagai langkah antisipasi.

Fenomena alam sebagai penyebab musibah longsor yang menimpa warga Desa Tejakula sejak tahun 1969 mulai disikapi warga setempat dengan serius, bahkan kedepan sebagai pola antisipasi musibah tersebut, warga melalui aparat desa-nya telah menyiapkan dua pilihan, namun demikian, pola yang akan diterapkan tersebut masih terganjal dengan biaya yang sangat besar.

”langkah pertama dengan biaya yang ditekan sekecil mungkin dilakukan dengan menanam sejumlah pohon Kemiri dan Beringin yang diyakini mampu menghadang laju longsor dari atas bukit, kita intruksikan kepada warga untuk menanam pohon itu sepanjang kaki bukit, lima belas ribu bibit sudah kita pesan,” ungkap Prebekel Desa Tejakula, I Ketut Suardana, senin (16/2) disela-sela memantau pelaksanaan rehabilitasi saluran pipa air minum.

Pola kedua yang dilakukan dengan biaya cukup besar melalui tekhnologi tinggi dengan memanfaatkan sinar laser yang mampu memecah mendung ataupun gumpalan air ucur.

”Memang biayanya sangat besar seperti di denpasar bila mendung ditembakan, akan bisa memecah gumpalan ucur sehingga tidak menghantam bukit dan menyebabkan longsor, namun ini memerlukan biaya yang besar, desa kami tidak memiliki dana untuk itu, mungkin dari Kabupaten atau Propinsi bisa membantu,” papar Suardana.


Sebelumnya, Desa Tejakula yang memiliki tujuh dusun di Kecamatan Tejakula kerap tertimpa musibah tanah longsor akibat ucur. Pada tahun 1969, ucur yang menghantam perbukitan tejakula menelan korban 32 warga setempat, tewas terseret dan tertimbun tanah longsor, tahun 1972 musibah longsor akibat ucur kembali menimpa warga, demikian juga pada tahun 2002 yang meminta dua korban jiwa dan yang terakhir terjadi awal bulan Pebruari ini yang mengakibatkan kerugian material milyaran rupiah. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami